Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Petani Bebaskan Saja Bertanya biar Presiden Tahu...

Kompas.com - 30/01/2015, 13:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis


SUKOHARJO, KOMPAS.com — Berseragam Kabinet Kerja, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali menengok lokasi tanam serentak yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Sabtu (31/1/2015).

Berpanas-panas, Amran memastikan bahwa prosesi tanam berjalan lancar. Padahal, malam harinya, Kamis (29/1/2015), Amran sudah menengok Desa Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, tersebut langsung setelah mendarat di Bandar Udara Adi Soemarmo, Solo.

Pantauan Kompas.com, beberapa kali Amran mengusap peluh yang mengucur di dahi dan wajahnya. Dalam kunjungannya tersebut, Amran didampingi oleh Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya.

Sebelum meluncur ke lokasi, Amran bersama Wardoyo dan rombongan menyempatkan diri sarapan soto di bilangan Brigadir Jenderal Sudiarto, Surakarta. Setelah itu, rombongan menuju Desa Sonorejo, dan tiba di lokasi sekitar pukul 09.30 WIB.

Lebih kurang sejam, Amran mengoordinasikan semua persiapan menyambut Jokowi, Sabtu. Beberapa alat mesin pertanian dicek, di antaranya 134 unit handtractor.

Dalam peninjauan tersebut, Amran mengecek semua persiapan mulai dari alat mesin pertanian yang akan diberikan, personel pengamanan, para petani, hingga master of ceremony (MC), dan juga teknis acara. Selama lebih kurang sejam, Amran dan Wardoyo serta pihak yang terlibat membahas teknis tanam serentak.

Amran menginginkan, pada saat tanya jawab besok, para petani diberikan kebebasan untuk menyampaikan unek-uneknya kepada RI 1. "Besok, petani bebaskan saja bertanya. Jangan diatur, biar Presiden tahu," pesan Amran kepada semua petani yang ada di lokasi, Jumat (30/1/2015).

Rombongan yang hadir pun hanya mengangguk-angguk tanda sepakat. Selain itu, Amran juga menginginkan jalannya acara dibawakan oleh MC yang bisa menguasai situasi kondisi.

"Kalau perlu MC dari petaninya, asal dia bisa membawa diri," tambahnya.

Mendengar keinginan itu pun, Wardoyo menimpali, banyak yang berbakat menjadi MC. Selain itu, Amran juga ingin agar para camat yang secara simbolis akan mendapat bantuan alat mesin pertanian (alsintan) bisa menjalankan handtractor.

Wardoyo pun kembali berujar, untuk hal tersebut, cukup dipelajari dalam waktu singkat karena cukup mudah.

Sebanyak 10 kecamatan/desa di Kabupaten Sukoharjo akan mendapat bantuan alsintan besok, di antaranya, Polokarto, Mojolaban, Grogol, Bendosari, Nguter, Bulu, Tawangsari, dan Sukoharjo. Desa Sonorejo, Sukoharjo, ini sendiri berseberangan dengan Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Sukoharjo akan mendapat 134 handtractor, 3.000 hektar optimasi lahan, serta 4.500 hektar irigasi. Untuk seluruh Jawa Tengah, rencananya Kementerian Pertanian akan membagikan sekitar 831 unit handtractor dan ratusan alat pompa sehingga total alsintan yang diberikan lebih dari 1.000 unit.

"Kita mulai memperbaiki infrastruktur untuk mempercepat swasembada pangan, seperti perbaiki irigasi tersier, sekunder. Besok kita juga akan serahkan benih, pupuk, handtractor, transplanter," ucap Amran.

Pantauan Kompas.com, puluhan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan TNI AD ikut mengamankan dan mengawal ratusan alsintan yang akan diberikan ke petani. Informasi yang didapat, satu unit handtractor seharga Rp 23 juta.


Baca juga: Mentan: Jeroan Itu Makanan Anjing, Impor Saya Tutup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com