"Kami minus tahun 2014 sebesar Rp 100 miliar, tapi belum auditing," ujar Direktur Utama PTPN IX Adi Prasongko di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat malam (30/1/2015).
Ia mengatakan, kerugian itu sangat bertolak belakang dengan keuangan pendapatan PTPN tahun 2013. Saat itu kata Adi, PTPN justru untung besar. "Setahun lalu untung, sekarang rugi. Karena harga gula anjlok dan karet," ucap dia.
Ia menjelaskan, 75 persen pendapatan PTPN IX ditopang oleh karet dan perseroan memiliki lahan karet seluas 2.600 hektar. Meski begitu, Adi tak bisa berharap banyak keuangan PTPN IX akan kembali menanjak karena harga karet saat ini masih rendah.
"Kontribusi terbesar dari karet. Lahan karet cukup besar karena HGU 2.600 hektar dengan kontribusi 75 persen. Tapi harga karet turun jadi kami gak bisa berharap keuntungannya besar," kata Adi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.