Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Awas Kalau Main-main dengan Hal Pertanian

Kompas.com - 31/01/2015, 17:01 WIB
Estu Suryowati

Penulis


NGAWI, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Jokowi memastikan penyaluran benih dan pupuk ke petani tidak akan mengalami keterlambatan. Sebab, saat ini pemerintah pusat telah mengambil kebijakan penyaluran kedua barang tersebut tidak melalui sistem lelang, melainkan penunjukkan langsung.

Hal itu ia sampaikan di hadapan ratusan petani Jawa Timur, yang berkumpul di lapangan Keraswetan, Ngawi, pada Sabtu (31/1/2015). Mereka berkumpul dalam rangka serah-terima alat mesin pertanian dan bantuan lain dari pemerintah pusat.

Jokowi dalam sambutannya mengatakan, masalah terbesar pertanian ada pada distribusi benih dan pupuk. Pengadaan yang menggunakan sistem lelang, membuat penyalurannya mengalami kemunduran minimal dua bulan.

"Sehingga waktu panen, pupuk baru datang. Waktu dicari, tidak ada," kata Jokowi disambut kata sepakat dari para petani.

Lebih lanjut Jokowi menuturkan, ke depan, khusus penyaluran ke petani, pengadaan benih dan pupuk tidak memerlukan tender atau lelang. Namun, dia juga bilang mekanisme ini baru tahap ujicoba. "(Kalau sudah tanpa lelang) Problem tidak? Terlambat tidak? Karena catatan saya, serapan benih tahun lalu hanya 20 persen. Kalau dicoba masih terlambat berarti ada yang main-main," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Saya bilang, awas kalau main-main dengan hal yang berkaitan dengan pertanian, saya langsung laporkan ke Pak Kapolda," tukas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com