Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Bank DKI Akuisisi BPD Lain

Kompas.com - 31/01/2015, 19:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menyarankan Bank DKI mengakuisisi bank pembangunan daerah (BPD) kota lainnya. Menurut dia, langkah itu lebih baik dibandingkan membuka banyak cabang Bank DKI di kota lain. 

"Kalau Bank DKI bisa menguasai saham di provinsi lain, ya berarti kan kita bisa punya kantor cabang juga di sana," kata Basuki, dalam sambutannya di Rapat Pimpinan (Rapim) Bank DKI, Sabtu (31/1/2015). 

Dengan akuisisi, lanjut dia, Bank DKI tidak perlu mengeluarkan banyak anggaran untuk membangun kantor di sebuah provinsi. Kendati demikian, ia juga tidak mempermasalahkan apabila Bank DKI lebih memilih membuka kantor cabang di provinsi lain daripada akuisisi saham bank daerah.

Hanya saja, ia mengingatkan direksi Bank DKI untuk mengetahui kondisi keuangan yang mereka miliki. "Baik enggak kalau bank daerah buka banyak kantor cabang di Indonesia? Baik, kalau mampu. Pilih saja tujuh kota besar dulu buat pembukaan cabang baru," katanya.

Sementara itu Direktur Utama (Dirut) Bank DKI Eko Budiwiyono menjelaskan, pihaknya berencana mengakuisisi saham Bank NTT dan Lampung. Saat ini, Bank DKI memiliki modal dasar sebesar Rp 4,25 triliun.

Pihaknya masih membutuhkan Rp 750 miliar untuk naik tingkat ke Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) 3. Pada APBD 2015, DKI menggelontorkan Rp 500 miliar untuk suntik modal Bank DKI.

Sekedar informasi, berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti, bank dengan status BUKU 2 (modal dasar kurang dari Rp 5 triliun) diizinkan melakukan penyertaan sebesar 15 persen pada lembaga keuangan di dalam negeri.

Sementara itu bank yang sudah memasuki kategori BUKU 3 (modal dasar Rp 5 hingga kurang dari 30 triliun) dapat membeli saham sebesar 25 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com