Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ancam Copot Direksi BUMN jika Bibit dan Pupuk Langka

Kompas.com - 31/01/2015, 20:46 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis


SUKOHARJO, KOMPAS.com -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam akan mencopot jajaran direksi BUMN yang mengurusi pupuk dan bibit, bila terjadi kelangkaan kedua bahan utama  pertanian tersebut. Ia pun meminta kementerian pertanian untuk mengawasi BUMN yang bergerak di bidang pupuk dan bibit.

"Jadi tidak hanya terima kasih terima kasih saja, tapi akan saya awasi. Kalau masih ada keterlambatan bibit dan pupuk, akan saya copot," kata Jokowi dalam pidatonya saat menyerahkan bantuan alat pertanian di Desa Sonorejo, Sukoharjo, Jawa Tengah pada hari Sabtu (31/1/2015).

Presiden mengatakan, dirinya mendapatkan keluhan mengenai masalah pupuk dan bibit saat pergi ke berbagai daerah di Indonesia. "Saya menemui keluhan yang sama di seluruh wilayah Indonesia. Bibitnya belum datang, pupuknya belum ada. Itu yang saya temui baik di Kalimantan,Sumatera, Jawa," tambahnya.

Sebelumnya, Pemerintah telah menunjuk BUMN untuk pengadaan pupuk dan bibit.  Sebanyak 3 BUMN memproduksi dan mendistribusikan pupuk, yakni PT Pupuk Indonesia Holding Company, PT Petrokimia Gresik, dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Kemudian 2 BUMN untuk pengadaan bibit, yakni PT Pertani dan PT Sang Hyang Seri (Persero).

Pada kesempatan itu, Jokowi juga mengatakan akan memberikan 6.000 traktor gratis kepada petani di wilayah Jawa Tengah. Namun, Jokowi meminta kepada petani untuk memenuhi target produksi dan membuat Indonesia bisa swasembada pangan.

"Saya itu malu saat bertemu dengan Presiden Vietnam, dia bertanya kapan Indonesia impor beras lagi dari Vietnam," kata dia.

Jokowi menambahkan, bantuan traktor sebanyak 6.000 unit tersebut merupakan yang terbanyak dalam sejarah di Indonesia. Namun, Jokowi mengingatkan bahwa dirinya akan melakukan pengawasan dan pengecekan untuk memantau apakah bantuan tersebut digunakan secara maksimal atau tidak.

Jokowi mengajak para petani untuk memaksimalkan produksinya dan dalam dua tahun Indonesia bisa swasembada pangan. Jokowi menargetkan dua juta ton beras untuk bisa membuat Indonesia swasembada pangan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com