Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Garuda Indonesia Terkait Pesawatnya yang Tergelincir di Lombok

Kompas.com - 03/02/2015, 20:44 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan penerbangan Garuda Indonesia memberikan penjelasan seputar tergelincirnya Pesawat Garuda Indonesia GA-7040 (rute Denpasar – Lombok). Menurut Garuda, pesawat itu tergelincir dan mendarat di rerumputan.

"Mendarat di Bandara Lombok Praya pada pukul 17.03 waktu setempat, mengalami kejadian keluar landasan (sebelah kanan) dibandara Lombok. Pesawat jenis ATR72-600 PK-GAG tersebut keluar landasan dan berhenti di rerumputan sesaat setelah pesawat melakukan landing di Bandara Lombok Praya," ujar Vice President Corporate Communications Garuda Pujobroto, Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Lebih lanjut kata dia, saat ini tim teknik Garuda dari Jakarta dan tim dari ATR Singapura telah siap berangkat menuju Lombok, namun sementara ini belum dapat berangkat mengingat Bandara Lombok Praya dinyatakan closed.

"Garuda Indonesia juga telah berkoordinasi dengan KNKT dan DKUPPU untuk proses pelaksanaan pemindahan pesawat," kata dia.

Pesawat Garuda Indonesia GA7040 jurusan Denpasar-Lombok dilaporkan tergelincir di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (3/2/2015). Laporan ini disebutkan dalam akun Twitter @indoflyer milik Indoflyer.net, komunitas pencinta dunia penerbangan di Indonesia.

"Garuda GA7040 DPS-LOP PK-GAG ATR-72-600 tergelincir di Lombok. Photo Credit Unknown," demikian tertulis dalam linimasa terbaru dari akun tersebut.

Kicauan yang di-postingsekitar setengah jam yang lalu itu juga menyertakan foto sebuah pesawat yang berhenti di tengah rerumputan. (Baca: Pesawat Garuda Indonesia Dilaporkan Tergelincir di Lombok])

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com