Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Ingin Loket Penjualan Tiket Diganti Customer Service

Kompas.com - 03/02/2015, 21:09 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan wajibkan semua bandara menyediakan customer service sebagai pengganti dihapusnya loket tiket di bandara. Hal itu dinilai penting untuk melayani penumpang pesawat yang membutuhkan layanan bantuan terkait tiket pesawat.

"Termasuk dalam proses itu Angkasa Pura (operator bandara) harus menyediakan customer service, sehingga kalau penumpang datang dia mau upgrade tiketnya, atau dia mau pindah jam ada tempatnya," ujar Staf Khusus Menhub Hadi M Djuraid di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Lebih lanjut kata dia, memang saat ini beberapa bandara memiliki customer service tetapi belum maksimal. Bahkan Kemenhub kata dia tak mengetahui fungsi jelas dari customer service bandara itu.

"Jadi harus disiapkan jg, mereka (Angkasa Pura) mungkin ada customer service tapi fungsinya apa kita kan belum jelas," kata dia.

Sementara itu, terkait protes Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Kemenhub mengatakan bahwa tenggat waktu 3 bulan itu merupakan bagian dari persiapan bandara agar memberikan layanan lebih baik setelah loket tiket penjualan tiket tak lagi ada.

"Itu tenggat bicara dengan konsumen juga, jadi dibicarakan solusinya seperti apa. Harus kita akui juga kalau tidak semua penumpang kita itu sadar internet tetapi yang jelas tujuan akhirnya kita ingin itu direalisasikan," kata dia.

Sebelumnya, Ignasius Jonan telah mengeluarkan surat edaran yang melarang diadakannya ruang penjualan tiket di semua bandara di Tanah Air. Permintaan penghapusan loket tersebut tertuang dalam surat edaran Menteri Perhubungan dengan Nomor HK 209/1/1/16/PHP.2014.

Aturan ini awalnya berlaku efektif mulai 15 Februari nanti. Namun, Jonan memberi tenggat waktu 3 bulan kepada semua maskapai dan pengelola bandara untuk melakukan persiapan yang baik sehingga penumpang tetap mendapatkan pelayanan yang baik terkait tiket.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com