Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI akan Batasi Tarif RTGS

Kompas.com - 05/02/2015, 10:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) tengah menghitung ulang tarif ideal transaksi RTGS. Rencananya, tarif baru ini akan berlaku seiring hadirnya RTGS jilid II pada pertengahan tahun ini.

Ronald Waas, Deputi Gubernur BI mengatakan, ada dua rencana yang digodok bank sentral dalam menentukan tarif RTGS. Pertama, transparansi tarif RTGS dengan cara  menampilkan tarif RTGS bank di situs BI.

Transparansi tarif RTGS seluruh bank ini ibarat publikasi suku bunga dasar kredit (SBDK) bank yang tercantum di situs BI. "Transparansi ini penting. Toh, nasabah pintar bisa membandingkan tarif RTGS antarbank," ujar Ronald kepada KONTAN Senin (2/2/2015).

Kedua, BI akan mematok batas atas tarif RTGS yang berlaku di bank. Ini boleh jadi ini adalah langkah paling tegas BI. Sebab, tarif RTGS yang berlaku di bank beragam. Sebagai gambaran, rata-rata bank memungut biaya antara Rp 20.000 - Rp 30.000 per transaksi RTGS.

Bahkan, ada juga  bank yang memasang tarif hingga Rp 70.000 per transaksi RTGS. Dengan tarif sebesar itu, bank mengantongi margin tinggi dari transaksi RTGS. Pasalnya, BI memungut biaya ke bank hanya Rp 7.000 - Rp 15.000 per transaksi, tergantung jenis transaksi.

Penentuan tarif RTGS ini bertujuan agar nasabah tidak terbebani dengan tarif baru RTGS. Sebab, BI berencana menaikkan tarif RTGS jilid II lantaran adanya investasi sistem baru ini. Apalagi, RTGS jilid II akan membuat proses transaksi keuangan lebih lebih cepat.

Kata Ronald, kenaikan tarif ke bank ini berpotensi digunakan bank sebagai alasan menaikkan lagi tarif RTGS ke nasabah. Padahal,  "BI tak ingin ada rente ekonomi ke nasabah. Apalagi, tarif dari BI ke bank tak ada untung, hanya cost recovery," ujar Ronald beralasan.

Yang pasti, penyesuaian tarif RTGS jilid II di bawah kendali penuh individual bank. Andrianto Wahyu Adi, SVP Transaction Banking Product Development Bank Mandiri bilang, sistem RTGS generasi II yang lebih mumpuni membantu melayani lebih banyak transaksi. "Harapannya, transaksi lebih banyak, biaya proses lebih murah dan error lebih rendah," ucap dia.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA)  bilang, BCA akan pangkas tarif RTGS  jika transaksi RTGS jilid II lebih efisien dan tarif BI turun. (Dessy Rosalina, Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com