Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Pemerintah Turun Drastis, PDB Indonesia Terendah Lima Tahun

Kompas.com - 05/02/2015, 22:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 tumbuh hanya 5,02 persen, dan melambat selama lima tahun terakhir. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menuturkan, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,02 persen terjadi penurunan pada seluruh komponen, kecuali komponen Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT).

Suryamin mengatakan, penurunan paling tajam terjadi pada komponen konsumsi pemerintah. Konsumsi pemerintah 2014 hanya tumbuh 1,98 persen, dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 9,54 persen.

“Terjadi penurunan drastis, tahun lalu konsumsi pemerintah tumbuh 6,93 persen. Sekarang hanya tumbuh 1,98 persen,” ujar Suryamin, dalam paparan Kamis (5/2/2015).

Suryamin mengatakan, turunnya konsumsi pemerintah yang drastis tersebut disebabkan penyerapan anggaran yang rendah. Di sisi lain, sebagian besar digunakan untuk membayar bunga utang, di mana tidak tercatat dalam PDB.

“Di samping itu ada penghematan, jelang pertengahan tahun. Kemudian, ada penguranan perjalanan dinas, rapat-rapat dan lainnya. Tapi share dalam PDB 9,54 persen, hanya pertumbuhannya turun cukup drastis,” jelas dia.

Investasi Melambat

Selain dari komponen konsumsi pemerintah, perlambatan ekonomi 2014 dipicu melambatnya Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB) alias investasi, yang tumbuh hanya 4,12 persen. Pertumbuhan investasi pada 2013 tercatat 5,28 persen. Suryamin mengatakan, meski terjadi sedikit perlambatan, namun angka ini dinilai cukup baik karena pada 2014 lalu ada pembangunan prasarana fisik, seperti di transportasi dan konstruksi.

“Sehingga PMTB atau investasi tumbuh 4,12 persen,” imbuh dia.

Tertolong Pemilu

Sementara itu, komponen LNPRT mencatatkan pertumbuhan paling tinggi, sebesar 12,43 persen. Tahun 2013 lalu, LNPRT tumbuh 8,18 persen.

“LNPRT kenapa tinggi, karena 2014 ada masa pemilu maka angkanya tinggi. Ada transaksi dan kegiatan ekonomi LNPRT,” ucap Suryamin.

Adapun konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan 5,14 persen. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga sedikit mengalami perlambatan dibanding tahun lalu yang sebesar 5,38 persen, disebabkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 18 November 2014.

“Sementara itu ekspor barang dan jasa tumbuh 1,02 persen. Ini juga jauh dari tahun lalu yang sebesar 4,17 persen. Dan impornya tumbuh 2,19 persen (minus), naik dari tahun 2013 yang tumbuhnya 1,86 persen (minus),” tukas Suryamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com