Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditopang Sentimen Positif dari Eksternal, IHSG Akhir Pekan Dibuka Menguat

Kompas.com - 06/02/2015, 09:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring dengan menghijaunya Wall Street dan ada secercah kabar baik dari Yunani, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan pasar akhir pekan ini, Jumat (6/2/2015) dibuka menguat.

Beberapa saat setelah pasar dibuka, IHSG menguat di posisi 5.297,18. Sebanyak 82 saham diperdagangkan menguat, 15 saham melemah dan 45 saham stagnan.

Saham-saham yang menjadi top gainers adalah AALI (2,04 persen), BBNI (1,93 persen), LSIP (1,87 persen), LPPF (1,85 persen) dan WSKT (1,4 persen). Sementara itu, saham-saham yang menjadi top losers pada awal perdagangan yaitu SILO (-4,86 persen), MPPA (-1,15 persen), BSDE (-0,98 persen), UNVR (-0,7 persen) dan EXCL (-0,62 persen).

Sejumlah analis memperkirakan IHSG menguat pada hari ini. Bebebrapa faktor yang berpotensi menyebabkan penguatan yaitu Pasar saham Amerika Serikat (AS) semalam ditutup menguat. Indeks Dow Jones Industrial Average naik sebesar 1,20 persen, sedangkan indeks S&P500 terapresiasi sebesar 1,03 persen. Dari pasar Asia, pergerakan indeks utama regional pagi ini variatif.

Indeks Nikkei 225 (Jepang) dibuka naik sebesar 0,79 persen, sedangkan indeks KOSPI Composite (Korea Selatan) melemah 0,19 persen. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terapresiasi.

Harga minyak mentah WTI naik 1,43 persen ke level 51,20 dollar AS per barrel, sedangkan harga emas Comex menguat 0,17 persen ke posisi 1.264,90 dollar AS per troy ounce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com