Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akik, Hobi yang Menghidupi

Kompas.com - 08/02/2015, 15:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS
- Batu akik memang sedang "booming". Jakarta Gems Center di Pasar Rawa Bening, Jakarta, mengalami kenaikan sebesar 400 persen dari tahun lalu. Pedagangnya menikmati rezeki, sekaligus memanjakan hobi yang menjadi profesi mereka.

Untuk diketahui, Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, merupakan pasar terbesar penjualan batu akik se-Asia Tenggara. Sebagian besar konsumen di Pasar Rawa Bening adalah pedagang. Mereka membeli batu lalu menjualnya kembali ke seantero Nusantara. Beberapa tahun terakhir, Pasar Modern Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, juga mulai diserbu pencinta batu akik.

Mari kita bertandang ke Rawa Bening menemui Fathurahman (42), pemilik Barkhiya Gems. Sebelum berjualan batu di Pasar Rawa Bening, pada 2000, Fathurahman adalah seorang kolektor batu akik. Di kiosnya, Fathurahman tampil dengan cincin batu akik bengkulu di jari tangan kanan dan akik aceh di jari tangan kiri. Tak cukup dengan cincin, ia pun memakai kalung dari batu akik jenis pirus.

Di kantong bajunya pun, ia menyimpan beberapa batu akik. "Kalau sampai ada yang ketinggal di rumah, pasti bakal menyeletuk mana nih duit Rp 10 jutaku? Yang enggak ada akiknya, tapi yang disebut duitnya, ha-ha-ha," kata Fathurahman.

Beberapa batu akik koleksi pribadinya turut dipajang di dua kios miliknya di Rawa Bening. Namun, tak satu pun dari batu koleksi itu yang bakal dilepas jika ada pelanggan yang melirik. "Kenapa dipajang? Biar dilirik orang, bukan dijual," ujarnya.

Untuk batu-batu yang dijual di kiosnya, Fathurahman sudah bekerja sama dengan pemasok di seluruh Tanah Air. Ia tertarik berjualan batu akik karena keragaman warna dan keindahannya. Batu akik semakin menarik karena bisa berubah seiring waktu.

KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN Alamsyah Limantara dengan koleksi batunya.


Tak hanya menjual batu akik yang sudah diasah dan tampil cantik, sesekali Fathurahman juga menjual bongkahan batu mentah. Di tokonya, ia memajang bongkahan batu aceh. "Kita main kualitas, biasanya hanya orang tertentu yang mau membeli bongkahan batu. Risikonya memang tinggi," ujar Fathurahman.

Dari bongkahan batu seberat 10 kilogram, misalnya, pembeli tak akan pernah tahu akan memperoleh berapa kilogram batu akik. Mendapat 10 persen dari total berat bongkahan batu saja sudah sangat menguntungkan.

"Kalau jual bahan kita enggak ada risiko. Kalau diolah bisa untung sekali dan rugi sekali. Tinggal berani siapa. Harus mengandalkan feeling kalau beli bongkahan," kata Fathurahman.

Satpam sampai CEO

Kita beralih ke kawasan BSD. Kita temui Alamsyah Limantara (53), pedagang batu akik di Pasar Modern BSD yang menjual batu akik mulai harga Rp 5.000 sampai ratusan juta rupiah. Pembelinya mulai dari petugas satpam sampai CEO dari 77 perusahaan.

Ditemui di Algonz Jewellery miliknya, Alamsyah menggelar ratusan jenis batu cantik dari ribuan batu koleksinya, seperti batu bacan dan garut yang kini menjadi batuan alam asli Indonesia termahal. Para kolektor berani membeli batu bacan di atas 30 karat dengan harga Rp 250 juta. Pamor batu bacan semakin moncer setelah Presiden Yudhoyono memberi hadiah batu jenis ini untuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Alamsyah juga mempertontonkan batu garut 30 karat yang ditawar kolektor seharga lebih dari Rp 100 juta. Lain lagi dengan batu aceh yang bisa laku Rp 200 juta. Harga ratusan juta rupiah itu tak melekat ke semua jenis batu karena harga sangat bergantung pada mutu.

Alamsyah memang pencinta batu sejak usia 15 tahun. Kala remaja, dia sudah membeli batu kecubung yang konon memiliki daya tarik kuat untuk membuat gadis-gadis jatuh hati. Ketertarikan para perempuan pada batu kecubung ini mungkin karena karakteristiknya yang berkilau dengan warna biru langit.

"Saya sudah 38 tahun bergelut dengan batu. Semakin lama semakin gila. Dari awalnya suka, senang, hobi, kolektor, lalu gila. Gila! Kalau saya melihat ada batu bagus lebih dari koleksi saya, saya enggak berhasil memperolehnya, bisa kebawa sampai mimpi," kata Alamsyah.

Hobi Alamsyah itu kemudian menjadi bisnis. Setelah pensiun dari pekerjaan kantoran, Alamsyah lalu membuka kios batu akik dan batu permata di Pasar Modern BSD.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com