Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum "Giant Sea Wall" Dibangun, Tampungan Air Harus Disiapkan

Kompas.com - 09/02/2015, 21:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedy S. Priatna mengatakan, pemerintah perlu membangun banyak tampungan air seperti waduk, sebelum melakukan reklamasi.

Proyek reklamasi ini, sebagaimana diketahui, menjadi salah satu perencanaan dari Giant Sea Wall. “Tanpa reklamasi pun, Indonesia tampungan airnya sangat kurang. Makanya bangun waduk,” ucap Dedy ditemui di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (9/2/2015).

Daya tampung air di Indonesia sangat minim. Dedy menyebutkan pada 2012 akhir, daya tampung air hanya 54 meter kubik per kapita per tahun.

Sebagai pembanding, pada 2003 saja, daya tampung air di Thailand sudah mencapai 1.200 meter kubik per kapita per tahun. Sementara Amerika Serikat, daya tampung airnya mencapai 6.000 meter kubik per kapita per tahun.

Dedy mengatakan, penambahan daya tampung air sangat diperlukan. Sebab, jika tidak ada penambahan daya tampung, air hujan yang melimpah akan langsung mengalir ke laut. Padahal, seharusnya air hujan itu bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

“Saat musim hujan banjir, saat musim kering, kekeringan sebab tidak ditampung. Jadi ini sangat diperlukan,” imbuh Dedy.

Dia menambahkan, kebutuhan air baku untuk minuman, air industri, konsumsi rumah tangga, dan irigasi mencapai 1.970 meter kubik per kapita per tahun. Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum memiliki 261 waduk.

“Tahun ini akan digenjot sembilan waduk baru, dan yang lama direvitalisasi 65 waduk,” tandas Dedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com