Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Perusahaan Krakatau Steel Dipermasalahkan, Menteri BUMN Kaji Opsi Penjualan

Kompas.com - 13/02/2015, 22:14 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengkritik PT Krakatau Steel karena memiliki anak usaha yang jauh melenceng dari bisnisnya. Bahkan, Rini sedang mengkaji apakah anak perusahan itu akan dijual atau tidak untuk menata bisnis BUMN.

"Karena kan sangat jauh dari basis industri dasar perseroan (PT Krakatau Steel)," ujar Rini di Kantor BUMN, Jakarta, Jumat (13/2/2015).

Ia menjelaskan, PT Krakatau Steel merupakan perusahaan besar yang bergerak di bidang industri baja. Sementara Krakatau Tirta Industri merupakan anak perusahan yang bergerak di bidang air minum.

"KS (Krakatau Steel) punya perusahaan air minum. Padahal sudah bikin basic industry, dasar yang kuat. Steel (baja) tiba-tiba bikin perusahaan air minum," kata Rini.

Tak hanya menyoroti anak usaha Krakatau Steel, Rini juga mengkritik BUMN lain yang memiliki anak usaha yang tak sesuai perusahaan induknya. Bahkan menurut dia, saat ini ada 700 anak perusahaan BUMN di Indonesia. Menurutnya, manajemen anak perusahaan BUMN harus kembali ditata ulang.

Hal itu perlu dilakukan agar aktivitas bisnis anak perusahaan BUMN tak jauh melenceng dari bisnis induknya. Bahkan, Rini mengaku sedang mengkaji keberadaan 70 rumah sakit yang saat ini dimiliki oleh BUMN.

Meski begitu ia mengatakan masih belum menemukan waktu untuk membatasi manajemen BUMN tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com