Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rini Soemarno: PMN Bisa Ubah Paradigma Pembangunan Nasional

Kompas.com - 14/02/2015, 08:02 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, disuntiknya 30 BUMN melalui skema Pernyertaan Modal Negara (PMN) akan berdampak positif bagi pembangunan.

Ia pun menyebut PMN sebagai salah satu cara mengubah paradigma pembangunan nasional. "Ini (PMN) perubahan paradigma pembangunan. Bahwa kami melihatnya bahwa dalam kita bangun indonesia tidak bisa pembangunan ini tidak bisa hanya dari belanja kementerian dan swasta karena indonesia begitu luas, dan banyak daerah yang butuh pembangunan yang swasta belum mau masuk," ujar Rini di Kantor BUMN, Jakarta, Jumat (13/2/2015).

Ia menjelaskan, pembangunan sudah seharusnya dimulai oleh BUMN. Hal itu penting kata dia sebagai contoh kepada swasta untuk juga ambil bagian dalam pembangunan. Bahkan, Rini memberikan contoh negara yang besar karena BUMN-nya.

Tiongkok, menurut Rini bisa jadi contoh bagaimana BUMN sangat berperan besar bagi pertumbuhan ekonominya. "Kita pelajari bagaimana Cina itu tumbuh 10 persen per tahun. Itu karena mereka kembangkan potensi BUMN. Jadi nantinya kita yakini di Papua kalau BUMN didorong lebih keras itu bisa tercapai pembangunannya," kata dia.

Menurut dia, dana PMN tahun ini akan benar-benar digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Pembangunan itu diantaranya yaitu tol dan pelabuhan. "Seperti jalan tol Sumatra. Berkali kali ditenderkan tidak ada yang mau. Padahal kami lihat prospek swasta itu besar jadi kami kembalikan BUMN agar pembangunan yang lain nanti ikutan," ucap Rini.

Sementara di sektor perhubungan, BUMN Angkasa Pura II yang juga mendapatkan jatah PMN akan melakukan berbagai pembebasan lahan untuk perluasan bandara. Di bidang pertanian, target mengejar swasembada pangan sangat diperlukan akselerasi kinerja BUMN. Salah satunya kata dia yaitu lebih mengembangkan peran Bulog. .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com