Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Mahal, Bulog Intervensi Pasar

Kompas.com - 16/02/2015, 12:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) akhirnya merespons kenaikan harga beras di pasaran dengan melakukan intervensi. Bulog memutuskan melakukan operasi pasar dengan menyebarkan beras ke-50 titik pemukimanan khusus dan ke-12 asar tradisional atau total di 62 titik di sejumlah lokasi di Jabodetabek.

Direktur Utama Bulog Lenny Sugihat mengatakan operasi pasar Bulog ini dilakukan secara intensif selama dua pekan ke depan, atau sampai akhir Februari 2015. Bulog akan menyalurkan beras sebanyak 2.000 ton per hari hingga harga beras di pasaran kembali stabil. Dalam operasi pasar itu, Bulog menyebarkan beras dalam kemasan ukuran 5 kilogram (kg). Beras tersebut dibanderol Rp 7.400 per kg untuk tipe medium dan Rp 9.000 per kg untuk kelas premium.

Saat ini berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) per 11 Februari 2015, harga beras di Jakarta harga beras medium dibanderol Rp 9.960 kg dan di tingkat nasional Rp 9.790 per kg. Lenny berharap dengan adanya intervensi pasar oleh Bulog, maka harga beras di pasaran kembali normal dalam waktu dekat. Harga normal dalam patokan bulog adalah Rp 7.400 per kg.

"Untuk saat ini, operasi ini akan dilakukan dua minggu ke depan, setelah itu akan melihat kondisi nanti," ujar Lenny, Senin (16/2/2015).

Pada waktu yang sama, Bulog juga mendistribusikan beras di sejumlah daerah di seluruh Indonesia untuk mengendalikan harga. Sebelumnya Lennya mengatakan pihaknya tidak masuk terlalu dalam mengintervensi pasar agar agar harga beras tidak jatuh di pasaran.

Mendag Rachmat Gobel mengatakan upaya intervensi pasar yang dilakukan Bulog untuk meredam aksi spekulasi yang dilakukan para pedagang nakal di pasaran. Sebab bila dilihat dari sisi pasokan, harusnya harga beras tidak semahal saat ini. Namun, karena ada permainan sistem yang tidak biak di antara para spekulan beras, maka pemerintah harus turun tangan.

"Sebenarnya ketersediaan beras kita cukup, tapi kita heran kok harga beras naik terus, berarti ada permainan," ujar Rachmat.

Medag juga mendorong Bulog mengelola beras yang ada di daerah untuk mendukung swasembada pangan. Selain beras, Bulog jug didorong untuk mengelola jagung, kedelai dan komoditi lainnya sehingga impor tidak diperlukan lagi. (Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com