Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swasta Bisa Talangi Pemerintah untuk Pengadaan Lahan

Kompas.com - 16/02/2015, 19:07 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Infrastruktur Luky Eko Wuryanto mengatakan bahwa pemerintah akan lebih banyak melibatkan peran swasta dalam mempercepat proses pengadaan tanah untuk pembangunan infrastruktur.

Nantinya, kata dia, dunia usaha bisa menalangi terlebih dahulu dana pengadaan lahan tersebut. "Kalau badan usaha itu kan memiliki fleksibilitas tinggi, terus dia memiliki pengalaman cukup banyak. Jadi nantinya ada keterlibatan pembiayaan yang ditalangi dunia usaha dulu," ujar Luky di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (16/2/2015).

Lebih lanjut, kata dia, nantinya pelibatan swasta dalam penyediaan lahan bagi pembangunan infrastruktur itu akan tertuang dalam Peraturan Presiden No 71 tahu 2012 yang akan direvisi.

Luky menjelaskan, tujuan pelibatan pihak swasta agar pengadaan lahan untuk infrastruktur bisa lebih cepat. Pasalnya saat ini pemerintah agak mengalami kesulitan sehingga membutuhkan mitra swasta yang bisa membantu pemerintah. Apalagi kata dia, dunia usaha sudah sangat berpengalaman dalam melakukan pengadaan lahan.

"Jadi intinya, nanti ditalangi dunia usaha dulu, dimana anggaran mereka tidak tergantung siklus anggaran. Jadi lebih fleksibel. Nanti yang masuk dalam Perpres hasil revisi adalah akan diganti pemerintah. Namun, besarannya kan sangat teknis, mengenai juga masalah penyertaan modal," kata dia.

Dia memastikan, revisi Perpres No 71 Tahun 2012 itu akan sejalan dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang akan berlaku efektif pada 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Spend Smart
3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com