Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Dorong NTT Bisa Tingkatkan Produksi Padi Jagung dan Sapi

Kompas.com - 18/02/2015, 12:00 WIB

KOMPAS.com - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menargetkan tahun 2015 Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat mengalami peningkatan produksi padi 20 persen. Hal ini disampaikan Mentan saat gerakan tanam padi bersama dengan sistem jajar legowo dengan didampingi Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya, di desa Noelbaki, Kabupaten Kupang, beberapa waktu lalu.

Selain padi, Mentan menginginkan agar NTT dapat menjadi basis produksi sapi nasional berdampingan dengan Nusa Tenggara Barat (NTB), JawaTimur, Sulawesi Selatan dan Lampung. Oleh karena itu, Mentan memberikan bantuan inseminasi buatan berupa 50.000 semen beku dari total dua juta semen beku di Indonesia.

Semen beku tersebut diharapkan dapat disuntikkan kepada sapi-sapi betina sehingga dapat memproduksi sapi yang berkualitas.

Untuk NTT, Mentan juga akan mengoptimasi lahan, salah satunya untuk lahanjagung. Mentan memberikan bantuan bibit jagung untuk kebutuhan lahan seluas 60.000 hektare, dari yang saat ini diberikan hanya 6.500 hektare. "Lahan seluashingga 60.000 hektare itu akan menjadi perhatian serius pemerintah," ujar Mentan.

Selain bibit jagung, bantuan perbaikan infrastruktur seperti jaringan irigasi tersier, akan dilakukan secara bertahap. Mentan juga memastikan adanya bantuan alat mesin pertanian berupa hand tractor dan pompa air untuk keberlangsungan pertanian di NTT.

Usai menanam padi, Mentan berdialog dengan kelompok tani setempat. Dalam dialog tersebut, petani menyampaikan harapan sekaligus keluhan yang menginginkan agar pemerintah serius memberikan perhatian dalam upaya peningkatan produksi pangan.

Mentan langsung menanggapi keluhan tersebut dan meyakinkan para petani untuk tenang, karena saat ini pemerintah sedang berusaha untuk memberikan bantuan berupa benih dan alsintan serta perbaikan jaringan irigasi agar terdapat peningkatan produksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com