Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Risiko Membangun Profesi Baru

Kompas.com - 19/02/2015, 06:17 WIB

oleh Dedy Dahlan

@dedydahlan

KOMPAS.com — Dalam hidup, semuanya ada risiko. Tidak ada satu hal pun yang tidak berisiko sama sekali. Bahkan, saat menyeberang jalan di depan rumah untuk beli mi instan di warung seberang pun, juga ada risikonya sendiri. Dalam waktu singkat itu, ada saja risiko dan bahaya, dari tersenggol motorlah, tersandung kerikil, sampai malah kejatuhan dahan pohon segala.

Mau duduk diam seharian biar aman? Ada risikonya juga! Risiko badan sakit-sakit karena kurang olahraga dan perut keroncongan karena lapar.

Jadi, hidup itu memang bukan tentang menghindari risiko sama sekali, melainkan tentang mempersiapkan diri untuk menghadapi risiko, meminimalisasinya bila mungkin, dan mempersiapkan diri untuk memperbaiki kondisi setelah risiko itu terjadi.

Nah, ketika kita mencoba untuk membangun profesi, karier, atau bisnis yang "gue banget", risiko juga ada. Sering kali, risiko yang ada bisa lebih besar dibandingkan dengan profesi dan pekerjaan konvensional yang konon lebih aman.

Namun, tentu, jika Anda mau sukses sebagai passionpreneur, Anda harus siap menghadapi beberapa risiko yang akan datang menghadang yang sayangnya harus dihadapi semua orang yang mau membangun profesi baru, khususnya untuk mereka di jalur profesional mandiri dan bisnis. (baca: Tiga Jalan Kaya Seorang Passionpreneur)

Risiko-risiko tersebut itu adalah sebagai berikut.

1. Menghadapi hal negatif dari keluarga dan lingkungan

Bacalah semua kisah orang yang membangun profesi atau bisnis sesuai passion-nya. Anda akan mendapatkan fakta bahwa lebih dari 70 persen langkah orang-orang ini, pada awalnya, tidak didukung oleh keluarga, teman, atau lingkungan terdekatnya. Bukan karena orang terdekat kita ini tidak mau kita sukses, melainkan karena mereka memiliki pandangan yang berbeda tentang apa yang memberi makna dalam hidup dan mereka takut kita gagal. Saat Anda memulai profesi baru yang "tidak biasa", bersiaplah menghadapi hilangnya dukungan dari orang terdekat Anda.

2. Hilangnya kestabilan dan kejelasan pendapatan
Khususnya untuk mereka yang mau membangun profesi di jalur profesional dan bisnis, bersiaplah untuk kehilangan kejelasan dan kepastian pendapatan finansial. Anda menukar gaji rutin dengan potensi yang jauh lebih besar, tetapi juga lebih tidak pasti waktu dan jumlahnya.

3. Melakukan investasi dana pribadi
Namanya memulai usaha baru, Anda harus bersiap melakukan investasi dana pribadi untuk tujuan apa pun. Mungkin untuk pengembangan produk, mungkin untuk pengembangan skill diri, atau mungkin untuk promosi. Apa Anda siap?

4. Melakukan investasi waktu
Kebebasan waktu. Artinya, Andalah yang menentukan kapan Anda mau bekerja dan kapan Anda mau beristirahat. Namun, pada awal- awal pengembangan profesi dan bisnis baru Anda ini, Anda akan menemukan bahwa Anda justru lebih banyak memakai waktu untuk bekerja. Tidak ada lagi 9-5, mungkin malah akan jadi 9-9-9. Namun, kalau Anda enjoy, ini tentu tidak akan jadi masalah kan? Makanya, pilihlah profesi sesuai passion Anda.

5. Tanggung jawab penuh
Apa pun yang terjadi sekarang, Andalah yang bertanggung jawab penuh. Anda tidak lagi bisa mengoper situasi pada atasan atau menyalahkan anggota tim yang lain. Anda akan belajar bahwa mengambil tanggung jawab penuh ternyata jauh lebih baik.

6. Salah riset dan teori dengan fakta lapangan
Bagaimana kalau ternyata dugaan dan persiapan Anda salah? Kemungkinan ini memang akan terjadi. Apa yang Anda siapkan di belakang meja dan di bangku sekolah sering kali berbeda dengan fakta di lapangannya. Persiapkan diri Anda untuk ini dan jadilah orang yang dinamis dan penuh rencana cadangan!

7. Tidak ada yang pasti, alias dagdigdug
Setiap kali ada yang curhat kepada saya dan bilang, "Coach, saya sih mau banget mulai bisnis, tapi saya ragu terus, saya ga yakin bisa berhasil, gimana kalau ini nggak pasti jalan?" Saya selalu jawab, "Memang ga akan yakin dan nggak akan pasti. Cuma kalau mau, kamu harus tetap jalan."

Ketika jadi passionpreneur di jalan profesional dan bisnis, tidak ada lagi yang namanya "kepastian". Semua penuh kemungkinan. Jadi, janganlah berharap selalu ada kepastian, tetapi persiapkan diri Anda untuk merasa dagdigdug dengan passion dan segudang rencana cadangan.

Itulah tujuh risiko yang akan Anda hadapi ketika Anda mau memulai membangun profesi baru, khususnya di jalur profesional mandiri dan bisnis. Kalau Anda mau jadi passionpreneurs, siapkan diri Anda untuk tujuh risiko ini!

Saya tidak bilang membangun profesi yang "gue banget" itu gampang. Namun, saya jamin, bila Anda melakukannya sesuai passion dan menikmati prosesnya, perjalanan menuju sukses ini akan menyenangkan dan memberi makna!



*Dedy Dahlan adalah seorang passsion coach yang juga penulis best seller dari buku Lakukan Dengan Hati, Ini Cara Gue, dan Passion!–Ubah Hobi Jadi Duit, yang dikenal luas dengan gaya penulisan dan gaya panggungnya yang jenaka, nyeleneh, blakblakan, kreatif, dengan materi praktikal. Biasa dipanggil Coach D, ia adalah anggota dan coach tersertifikasi dari ICF (International Coach Federation), yang memusatkan diri pada pengembangan passion dan profesi.

Memperkenalkan metode PIPO Passion Coaching-nya sebagai pembicara di ICF’s Indonesia Coaching Summit 2013, Coach D adalah inisiator dari konsep "Fun Learning" dan "Passion Based Office", serta kerap menggunakan skill stand up comedy dalam training dan seminar-seminarnya. FB Page: coachdedydahlan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com