Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Berbisnis Tanpa Modal?

Kompas.com - 20/02/2015, 08:00 WIB
                                       Ryan Filbert
                                      @RyanFilbert

KOMPAS.com - Hal klasik yang sering menjadi batu sandungan seseorang dalam memulai sebuah usaha ataupun memiliki bisnis adalah modal, alias tidak punya uang. Apakah Anda sependapat dengan pernyataan tersebut?

Petualangan saya dalam dunia bisnis dimulai dari pembelian sebuah baterai handphone di daerah Jakarta Barat sekitar 10 tahun yang lalu. Dikarenakan baterai ponsel sejuta umat saya sudah mulai bermasalah, saya membeli sebuah baterai pengganti yang harganya ternyata hanya 17,5 persen dari harga di counter resmi.

Berangkat dari itu, saya mencoba membuka iklan untuk menjual baterai seharga 40 persen lebih murah dari harga counter itu di salah satu forum ponsel terbesar di internet. Ternyata laris manis. Dalam sehari, saya bisa menjual lebih dari 10 baterai, dari Jakarta hingga ke pelosok Indonesia.

Pertanyaan terbesarnya, apakah saya membeli baterai tersebut di distributor terlebih dahulu, lalu menunggu pesanan datang, baru saya kirimkan? Apakah saya menyetok baterai?

Hmmmm… saya justru melakukan kebalikannya. Saya mengumpulkan semua pesanan, menunggu pembayaran hingga jam 5 sore, pergi ke distributor baterai tersebut, setelah itu barulah saya membeli dan mengirimkannya ke alamat pembeli melalui jasa pengiriman barang.

Itulah sepenggal cerita saya memasuki dunia bisnis semasa saya kuliah semester awal, 10 tahun yang lalu. Singkat cerita, hal tersebut terus berlanjut, dan kalau Anda melihat keuntungan saya yang melebihi 100 persen dengan tidak menggunakan stok barang, ini memang relatif mudah.

Seiring berjalannya waktu, saya sadar bahwa tidak hanya online shopping saja, bisnis yang dapat dilakukan tanpa modal, tapi semua aspek bisnis juga pasti ada celahnya. Menarik bukan?

Baiklah, apa yang perlu kita miliki pertama kali, atau apa yang harus kita kuasai?

So simple, semua harus berawal dari ide. Ide tersebut lalu harus ditindaklanjuti dan ditambahkan resep menjual yang paling penting, yaitu sebuah nilai tambah.

Coba ingat-ingat cerita saya tadi. Ide dasarnya adalah menjual baterai, lalu apa nilai tambahnya? Lebih murah dari harga pasar dan dikirim ke tempat. Cukup dua nilai tambah saja dapat membuat penjualan saya laris manis.

Saat ini bisnis online pun mungkin telah memiliki sebuah istilah sendiri untuk strategi bisnis yang dapat dilaksanakan tanpa modal, sesuatu yang dikenal dengan istilah drop shipping. Bahkan, drop shipping dapat dilakukan dari mana saja dan bukan tidak mungkin menjual produk China ke Amerika Serikat, meski Anda sebagai penjual sedang berada di Indonesia. Wow sekali bukan?

Tidak harus online, dalam dunia nyata pun ada banyak sekali ide bisnis bermodal dengkul yang bisa Anda lakukan. Harus saya kasih contekan?

Baiklah saya ceritakan. Salah seorang murid saya mengambil sebuah master dealer dari agen penjualan pulsa elektrik, lalu menawarkan ke 30 warung di sekitar rumahnya untuk mengambil akses pulsa melalui dia.

Dari setiap transaksi, murid saya hanya mengambil Rp 100. Yes, betul, cepek doang! Dalam satu hari, ada sekitar 10–15 transaksi di setiap warung, jadi Andah itung sendiri 10 x 30 warung x Rp100 x 30 hari sama dengan berapa.

Hasilnya mungkin terlihat kecil. Tapi bayangkan bila hal ini dilakukan oleh anak SMU! Dari artikel ini saya ingin menyampaikan sebuah hal kecil, bahwa berbisnis tanpa modal memang ada, tapi bila ingin berbisnis tanpa modal dan tanpa mau berpikir dan mencoba, rasanya itu yang belum ada.

Jadi, sudah adakah idenya? Pastikan ide Anda memiliki nilai tambah, lalu cobalah dan teruslah lakukan pengembangan dan modifikasi, sehingga ide tersebut bisa menjadi lebih baik. Selamat berdengkul ria....

ryan filbert Ryan Filbert

Ryan Filbert
merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksadana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain: Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, dan Hidden Profit from The Stock Market. Ryan juga baru saja menerbitkan dua seri buku baru yang berjudul Bandarmology dan investasi pada properti Rich Investor from Growing Investment. Setiap bulannya, Ryan Filbert sering mengadakan seminar dan kelas edukasi di berbagai kota di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com