Rupiah Berpeluang Menanjak Hingga Tengah Pekan

Bursa global naik tajam setelah Yunani mencapai kesepakatan dengan negara Zona Euro walaupun lebih rendah jangka waktu perpanjangannya menjadi hanya 4 bulan.

Fokus diperkirakan langsung beralih kepada kenaikan suku bunga the Fed yang berpotensi diangkat oleh Gubernur The Fed, Janet Yellen, ketika memberikan pernyataan di depan anggota dewan pada 24 Februari 2015 ini. Malam ini ditunggu data penjualan rumah AS yang diperkirakan turun.  

Rupiah sendiri stabil di Rp 12.800 per dollar AS dengan imbal hasil SUN yang terus turun. Rupiah bergerak mendatar hingga penutupan Jumat pekkan lalu dengan kecenderungan menguat.

Rupiah sempat melemah semenjak pembukaan Jumat pagi bersama dengan mata uang lain di Asia merespon situasi pembicaraan antara Yunani dan Zona Euro yang belum mencapai kesepakatan.

Hari ini rupiah diperkirakan mendapatkan sedikit sentimen positif untuk menguat memfaktorkan tercapainya kesepakatan pemberian bail-out kepada Yunani. "Tekanan terhadap rupiah berpeluang datang di tengah minggu ini jika Yellen memberikan kesan kenaikan suku bunga yang segera," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.

Di pasar spot pagi ini, seperti dari data Bloomberg, rupiah dibuka turun tipis ke posisi 12.830 dibanding penutupan pekan lalu pada 12.825.