Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Bantah Pernyataan Mendag soal Harga Beras yang Mahal

Kompas.com - 24/02/2015, 13:40 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, tingginya harga beras saat ini diakibatkan berkurangnya suplai, dan bukan karena adanya mafia-mafia beras.

Hal itu sekaligus menampik pernyataan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel yang menyatakan harga beras melonjak karena permainan mafia. "Itu urusannya suplai, bukan mafia-mafiaan," ujar JK di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Selasa (24/2/2015).

Meski begitu, JK menyatakan bahwa masyarakat tak perlu khawatir atas stok beras saat ini. Pasalnya, stok beras di Bulog sendiri masih sangat banyak. "Di Bulog saja itu ada 1,4 juta ton, bulan ini saya suruh keluarkan 400 ribu ton. Kalau masih kurang lagi kita keluarkan 500 ribu ton," kata dia.

Dia yakin, dengan adanya suplai beras dari Bulog itu maka harga beras bisa kembali normal. Apalagi, pada bulan Maret nanti panen raya akan tiba. Saat itu, beras nasional akan sangat melimpah dan mampu mencukupi kebutuhan.

"Tidak perlu impor pada dewasa ini, karena bulan Maret sudah bulan panen yang besar. Jadi kalau mengimpor pada bulan panen, kasihan petaninya," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, harga beras mulai naik dalam beberapa pekan terakhir. Di pasar-pasar, beras kualitas menengah yang awalnya Rp 9.000per kilogram kini rata-rata sudah naik 30 persen menjadi Rp 12.000 per kilogram. Untuk kualitas premium, harganya sudah mencapai Rp 15.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 11.000 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com