Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Muka Pembiayaan Kendaraan Berprinsip Syariah Akan Turun

Kompas.com - 25/02/2015, 10:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan melonggarkan jumlah besaran uang muka pembiayaan kendaraan bermotor berprinsip syariah di multifinance. Targetnya, peraturan baru ini akan mulai diterapkan pada Maret 2015. Untuk pembiayaan kendaraan bermotor produktif, uang muka akan diturunkan dari 20 persen menjadi 15 persen.

Begitupun juga dengan uang muka pembiayaan kendaraan bermotor konsumtif syariah turun dari 25 persen menjadi 20 persen. "Itu kajian sementara OJK. Kajian ini akan selesai dalam 1 minggu-2 minggu ke depan," ujar Direktur Industri Keuangan Non Bank Syariah OJK Muchlasin, Selasa (24/2/2015).

Penurunan uang muka diharapkan bisa menggeber pembiayaan syariah multifinance. Maklum, pangsa pasar pembiayaan syariah mengempis sejak ada ketentuan batas minimum finance to value (FTV) sebesar 20 persen-25 persen. Bahkan, jumlah pembiayaan yang dialirkan cenderung mandek di sepanjang tahun 2014.

Bila dibandingkan dengan kredit konvensional, pembiayaan syariah tidak terlalu besar. Ambil contoh, tahun lalu, penyaluran pembiayaan konvensional mencapai Rp 366,20 triliun. Sedangkan penyaluran pembiayaan syariah hanya Rp 20,43 triliun.

Angka ini tak jauh beda dibandingkan posisi pembiayaan syariah di awal tahun 2014 yakni Rp 19,886 triliun. "Melihat pengalaman sebelumnya, tahun 2012, industri pembiayaan syariah berhasil tumbuh 500 persen," kata Muchlasin.

Bertumbuh 20 persen
Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Efrinal Sinaga mengatakan, penurunan ketentuan uang muka akan mendongkrak pembiayaan kendaraan bermotor syariah antara 10 persen hingga 20 persen di tahun ini. Namun, industri pembiayaan syariah belum akan mampu mengulang kesuksesan tahun 2012.

Alasannya, perusahaan pembiayaan syariah masih mengandalkan pinjaman dari bank dengan skema joint financing. "Selama penurunan uang muka hanya terjadi di industri pembiayaan syariah, ini tidak akan efektif," kata Efrinal.

Aturan baru uang muka itu disambut pemain bisnis ini. Yanwar Arifin, General Manager Syariah Deputy Division Head PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk bilang, pihaknya akan menaikkan target pembiayaan baru syariah di tahun ini.

Sebelumnya, Adira Finance mengincar pembiayaan baru sebesar Rp 3 triliun di 2015. "Dengan regulasi baru diharapkan bisa tumbuh lebih dari Rp 10 triliun," ujar Yanwar.

Target yang dipasang tersebut cukup fantastis. Sebab, tahun lalu pembiayaan syariah Adira Finance hanya sekitar Rp 2,4 triliun. Adira Finance pernah kecipratan untung dengan meroketnya pembiayaan syariah pada tahun 2012.

Sepanjang enam bulan terakhir di 2012, Adira membukukan pembiayaan syariah hingga Rp 6 triliun. Tetapi kredit baru Adira anjlok menjadi Rp 600 miliar di 2013 karena uang muka pembiayaan syariah disamakan dengan konvensional. (Christine Novita Nababan, Maggie Quesada Sukiwan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com