Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benang Merah TKI dan Kemiskinan di Pedesaan

Kompas.com - 25/02/2015, 11:36 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai ada benang merah atau keterkaitan antara kemiskinan di pedesaan dengan banyaknya rakyat Indonesia yang memilih menjadi Pekerja Rumah Tangga (PRT) di luar negeri. Menurut dia, kedua hal itu tak bisa dipisahkan.

"Kenapa kita Indonesia ini sering malu ke luar negeri karena banyak mengirim TKI, khususnya perempuan untuk PRT. Atau kenapa tingkat kemiskinan kita masih tinggi?" ujar JK saat memberi arahan di Kantor BKPM, Jakarta, Selasa (24/2/2015).

Bagi JK, kemiskinan di pedesaan, terutama di sentra-sentra pertanian merupakan faktor utama banyaknya rakyat Indonesia yang memilih menjadi PRT di negara lain. Mereka lanjut JK, menilai bekerja sebagai PRT jauh lebih baik ketimbang hidup di pangkuan sektor pertanian.

Berdasarkan data BPS, rata-rata per kepala keluarga tani hanya memiliki 0,4 hektar lahan. Menurut JK, dengan luas lahan itu hanya cukup untuk 2 orang saja. Lalu bagaimana apabila satu keluarga ada 5 orang? Ya, pasti harus beralih meninggalkan sektor pertanian.

Oleh karena itu, dia menilai sektor industri merupakan sektor yang tepat untuk menampung sumber daya manusia yang tak mampu terserap oleh sektor pertanian. "Bila seorang petani mampu menghasilkan produksi 2,5 ton sampai 3 ton hasil tanaman per hari dengan harga jual Rp 5.000, maka mengantongi pendapatan Rp 15 juta per bulan. Namun jika tidak mencapai produksi sebesar itu, maksimal hanya membawa pulang Rp 6 juta per bulan," kata JK.

"Itu artinya cuma Rp 1 juta per orang setiap keluarga. Coba kalau bekerja di industri UMR Rp 2 juta per bulan, kalau ada dua orang yang bekerja saja sudah Rp 4 juta," lanjut Wapres.

Untuk mengembangkan industri di daerah. JK pun mendorong agar para investor mau menamkan modalnya di daerah. Dia yakin apabila itu bisa terwujud maka pembangunan daerah akan semakin baik dan lapangan kerja semakin banyak. Dampaknya, masyarakat desa lebih memilih bekerja di dalam negeri ketimbang menjadi PRT di luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

Work Smart
Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com