Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Indroyono Tekan "Dwelling Time" Jadi 4,7 Hari

Kompas.com - 27/02/2015, 17:19 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Waktu tunggu di pelabuhan (dwelling time) di Indonesia masih sangat lama, lebih dari sepekan, sekitar 9-10 hari. Akibatnya, biaya logistik menjadi tinggi di level 24,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menjelaskan, saat ini diantara negara-negara di kawasan, Logistic Performance Index (LPI) Indonesia tergolong buruk.

Pada 2007, LPI Indonesia di peringkat 43 dari 150 negara tersurvei jauh di bawah peringkat Singapura (1), Malaysia (27), serta Thailand (31). Pada 2010, LPI Indonesia makin anjlok di peringkat 75 dari 150 negara, dan pada 2013 lalu LPI Indonesia membaik di posisi 59. Pun begitu, level ini masih rendah dibanding lagi-lagi Singapura (1), Malaysia (21), serta Thailand (52).

Indroyono mengatakan, untuk memperbaiki daya saing logistik tersebut, perlu pengurangan waktu tunggu. Kemenko Kemaritiman pun ketiban mandat untuk memangkas dwelling time dari 9-10 hari menjadi separuhnya, sekitar 4-5 hari.

Menurut Indroyono, ada tiga bagian yang perlu diurai untuk membuat dwelling time menjadi lebih singkat. “Pre-custom, custom, dan post-custom,” kata dia kepada wartawan, Jakarta, Jumat (27/2/2015).

Pada bagian pre-custom ini, perlu percepatan perizinan di 16 Kementerian. Ditargetkan urusan di pre-custom ditekan menjadi 2,7 hari. Sedangkan pada bagian custom, menurut Indroyono relatif lebih mudah diselesaikan karena hanya menyangkut utamanya Bea dan Cukai. Urusan custom diyakini dapat selesai dalam setengah hari.

Post-custom kita inginnya selesai dalam 1,5 hari, jadi sampai dia (barang) berangkat atau keluar dari pelabuhan. Jadi dwelling time menjad 4,7 hari, plus minus 1 hari,” imbuh Indroyono.

Lebih lanjut dia bilang, akan meniru sistem yang ada di BKPM saat ini yakni PTSP untuk menekan dwelling time. Desain sistem baru dirancang selesai pada tiga bulan mendatang. Jika beroperasi baik di Tanjung Priok, sistem ini akan diaplikasikan di seluruh pelabuhan.

“Kalau berjalan harapannya biaya logistik menjadi 19 persen terhadap PDB, bisa dicapai di akhir tahun. Sehingga kita bisa menekan kerugian 50 miliar dollar AS,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com