JAKARTA, KOMPAS.com - Bak bayi yang baru lahir, tentu tak langsung bisa berjalan dengan kedua kakinya. Bisnis food truck ibarat bayi, masih banyak tantangan yang harus dilalui pengusaha yang menggelutinya. Salah satunya adalah perizinan yang sulit untuk membuka usaha.
Hal ini diakui oleh Anglia G Auwines, pemilik Jakarta Food Truck (JFT) yang berdiri sejak akhir November 2013.
"Perizinannya sulit, bahkan dari izin operasi seperti mobil ada izinnya lagi. Itu sudah sulit karena ini (JFT) masih jadi percontohan. Orang masih bingung ini jenisnya apa. Bahkan pernah sampai diusir saat berjualan di Monas oleh Satpol-PP," jelas Anglia di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (1/3/2015).
Soal Izin, Anglia menjelaskan food truck masih tergolong dalam izin mobil toko (moko). Namun, untuk izin dari Departemen Kesehatan, Anglia mengaku belum ada.
"Peraturan izin food street sudah disamakan dengan moko karena kita street food. Kemudian untuk izin dari depkes, mereka belum approach ke kita. Tapi dari Asosiasi Food Truck Indonesia (AFTI) sudah ada standar kebersihan seperti sarung tangan," kata Anglia.
Sementara itu, Supervisor The Roffie Food Truck, Endang Nugraha, menyarankan perlu adanya efisiensi dalam pembuatan izin usaha food truck.
"Kita (The Roffie) sudah izin angkutan barang dan usaha dagang. Tapi ke depannya, kalau menurut saya tinggal diperbaiki saja, sebenarnya kan sama, bisa disatukan. Kemudian sertifikat halal sudah kami buat juga," jelas Endang.
Selain itu, soal pungutan liar (pungli) Anglia tidak menutup diri sering mendapatkannya ketika sedang berjualan. Menurut dia, biaya yang dikeluarkan bisa bervariasi.
"Pungli iya pasti ada. Biaya pungli gitu variasi sih, seperti parkir di mal saja tapi lebih ada charge untuk kebersihan dan lain-lain," jelas Anglia.
Lahan khusus
Di Amerika Serikat, food truck umumnya berjejer di jalanan yang dekat dengan perkantoran atau pusat keramaian. Namun di Indonesia, kebiasaan tersebut tidak bisa diterapkan lantaran sulitnya mendapatkan izin parkir dan kondisi jalanan yang tidak mendukung. Hal ini membuat Endang Nugraha dari The Roffie berharap pemerintah bisa menaungi bisnis food truck dengan menyediakan lahan khusus berjualan.
"Esensi food truck itu kan sebenarnya di mana saja bisa. Cuma di Jakarta saja susah cari lahan parkir, itu saja masalahnya. Harusnya bisa dipindah-pindah seperti hari Senin di Menteng, besok di Monas, seperti itu. Jadi tidak terlalu takut menjalani usaha juga," jelas Endang.
Sejauh ini, menurut Anglia, para wirusahawan food truck mengakali hal ini dengan membentuk Asosiasi Food Truck Indonesia (AFTI) yang membuat acara sendiri. Kemudian, Anglia berharap juga dengan adanya lahan khusus untuk food truck.
Dengan salah satu alasan, food truck sebenarnya bisa menjadi daya tarik bagi tempat di Jakarta yang sudah mulai dilupakan.
"Setuju sekali pengennya ada area taman-taman yang sudah tidak digunakan bisa buat lahan food truck. Selain menarik crowd bisa juga sebagai relaksasi warga jakarta," kata Anglia.
Lebih lanjut lagi, Anglia berharap adanya kepastian hukum dari pemerintah mengenai lokasi berjualan untuk food truck.
"Kita harapannya kalau di kasih kepastian boleh berjualan di lokasi tertentu dan lainnya silakan, kan lebih enak. Jadi kita kan tidak di samakan dengan PKL. Kita memang street food tapi dasarnya banyak dari perhotelan SDM-nya. Lagipula pasar kita menengah ke atas," kata Anglia.
Endang menambahkan, jika diberi fasilitas ruang, food truck akan jauh dari cap yang tidak baik dari masyarakat. Sebab, kata dia, seringkali ada food truck yang di luar asosiasi tidak berkelakuan baik, seperti kurang memerhatikan kebersihan.
"Fasilitasi ruang lingkup, kita tidak mau dicap buruk di masyarakat. Kalau bisa ada sumber hukum yang menaungi kita yang jelas supaya jika suatu saat ada masalah bisa terbantu,karena ini berhubungan dengan lalu lintas, dan lain-lain," jelas Endang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.