Namun pada kenyataannya. Hal ini masih belum disanggupi oleh sejumlah maskapai di tanah air. Beberapa diantaranya masih menyatakan akan terus melanjutkan kerja sama pembelian pesawat Embraer buatan Brasil. Selama ini pesawat buatan perusahaan milik Frederico Fleury Corado itu banyak digunakan untuk operasional penerbangan carter.
Salah satunya pengguannya adalah maskapai Kalstar Aviation. Akhir tahun lalu, maskapai yang banyak beroperasi di kawasan Kalimantan itu baru saja mendatangkan sekitar 1 pesawat Embraer 195. Rencananya dalam 2 tahun kedepan perseroan akan mendatangkan sekitar 10 pesawat asal Brazil tersebut.
"Menurut kami yang sifatnya bussiness to bussiness harus dibedakan dengan goverment to goverment," ujar Aji Kurnia Bagja, HRD and General Affairs Manager kepada Kontan, akhir pekan lalu.
Meski mengerti dan memaklumi imbauan Wapres tersebut, tetapi Kalstar Avation tidak bisa serta merta begitu saja memutuskan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Menurut Aji, pihaknya sudah terlebih dahulu menandatangani perjanjian sebelum adanya masalah diplomasi antara kedua negara.
Pertanyaan serupa juga diungkapkan oleh Indonesia Air Transport. Maskapai yang mengoperasikan penerbangan charter di daerah tambang itu mengaku akan tetap melanjutkan rencana pembelian 1 pesawat jenis Embraer Legacy senilai sekitar 10 juta dollar AS. Syafril Nasution, Presiden Direktur PT Indonesia Air Transport dan Infrastructure Tbk mengatakan hal itu tidak akan mempengaruhi rencana bisnisnya.
"Sementara ini belum ada perubahan rencana," kata dia. (RR Putri Werdiningsih)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.