JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil memprediksi Indonesia akan mengalami deflasi pada bulan Maret 2015, seperti dua bulan sebelumnya. Pada Februari dan Januari 2015, terjadi deflasi sebesar 0,36 persen dan 024 persen.
"Alhamdulillah selama dua bulan ini deflasi, bulan depan kita akan jalan terus, apa lagi tidak ada masalah lagi di beras bulan ini," kata Sofyan di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (2/3/2015).
Sofyan mengatakan, tentunya pemerintah akan mengambil kebijakan yang menjaga inflasi agar sesuai dengan target. Ia memprediksi inflasi bulan ini bisa ditekan karena harga beras bisa dikendalikan. Apalagi, menurut Sofyan, bulan ini beras sudah mulai dipanen.
Ia juga mengatakan bahwa kekhawatiran pemerintah akan meningkatkan harga beras secara tidak merata bisa terselesaikan. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan adanya peningkatan harga beras pada Februari namun tidak signifikan.
"Khawatir kita harga beras meningkat, tidak merata, di beberapa daerah meningkat sedikit. Di Jakarta meningkat banyak. Tercatat di BPS beras memang meningkat tapi tak banyak. Overall masih oke," ujar dia.
Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik, deflasi pada Februari didorong oleh penurunan harga cabai. Cabai merah mengalami penurunan harga 0,28% dan cabai rawit 0,09%. Adapun, komoditas beras masih menyumbang inflasi 0,11% pada bulan lalu lantaran terjadi kenaikan harga di beberapa pasar di Tanah Air.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, harga-harga Februari 2015 masih terdampak penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.