KOMPAS.com - Peluang teknologi informasi (TI) menyasar program pemerintah semakin terbuka lebar. Hal ini, sejalan dengan program pemerintah sekarang yang mengunggulkan program e-government. Makanya, kata Direktur Cybertrend Nadia Alatas, pihaknya membidik klien di sektor pemerintah. "Kami menargetkan bertambah hingga 50 persen," kata Nadia.
Lebih lanjut, Nadia membeberkan, pihaknya mengetengahkan dua aplikasi yakni Tableau Server dan Tableau Desktop. Tableau Server adalah aplikasi bisnis intelijen kelas enterprise yang menyediakan fitur analisis data berbasis web. Dengan demikian, aplikasi itu bisa diakses di mana saja.
Selanjutnya, Tableu Desktop memungkinkan pengguna membuat visualisasi, laporan, dan dashboard secara intuitif yang kaya akan fitur denngan metode antarmuka drag-and-drop yang memungkinkan pengguna melihat setiap perubahan saat pengguna membuatnya.
Menurut Nadia, hingga kini institusi pemerintah yang sudah memanfaatkan aplikasi tersebut adalah Kementerian Perindustrian, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jasa Raharja, Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS), dan sebagainya. "Bahkan, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) juga menggunakan aplikasi ini," kata perempuan berkacamata ini.
Sementara itu, menurut Tableau Software Enterprise Sales Account Manager Indonesia Widiana Hidayat dalam kesempatan tersebut, aplikasi ini memunyai tambahan visual, misalnya grafik. "Data yang tadinya dalam bentuk tabel yang panjang ke atas atau ke samping, diubah menjadi sesuatu yang mudah dilihat dalam satu tampilan visual," tuturnya.
Data dengan aplikasi Tableau itu pun bisa diatur dengan gampang. "Orang yang enggak mengerti tentang IT (Teknologi Informasi) bisa melakukan itu," tambah Widiana.
Kemudian, Nadia melanjutkan aplikasi ini bisa di-trial alias dicoba selama 14 hari dan bisa langsung dipakai karena semua fiturnya sudah ada. Selepas uji coba gratis 14 hari, pengguna bisa menemukan harga penggunaan di laman tableausoftware.com lebih lanjut.