Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Wapres, Perusahaan Jerman Tagih Komitmen Pemerintah Beri Pasokan Gas

Kompas.com - 03/03/2015, 19:52 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Perusahaan layanan industri asal Jerman PT Ferrostaal menagih komitmen pemerintah untuk menyuplai gas bagi pabrik petrokimia yang rencananya dibangun perusahaan tersebut di Papua Barat. Pada hari ini, Selasa (3/3/2015), CEO Ferrostaal Klaus Lesker menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta untuk membahas kembali komitmen pemerintah dalam mendukung pembangunan pabrik tersebut.

"Kami bicara soal dua proyek, tapi lebih banyak membahas soal proyek di Teluk Bintuni di Papua Barat yang sudah kami kerjakan sekitar tiga tahun ini. Kami harap pemerintah baru bisa memastikan alokasi gas untuk produksi petrokimia kami," kata Lesker, seusai bertemu dengan Wapres.

Menurut dia, pabrik petrokimia yang telah disiapkan di Papua Barat tersebut membutuhkan pasokan gas murni kurang lebih dua trillion cubic feet (TCF) untuk beroperasi selama 40 tahun. Komitmen investasi ini sudah disepakati sejak 2013, atau ketika masa pemerintahan Presiden ke-enam Susilo Bambang Yudhoyono.

Lesker kembali menegaskan bahwa pabrik yang akan mereka bangun di Papua Barat nantinya bisa menyerap ribuan tenaga kerja Indonesia.

"Pabrik kami akan beroperasi untuk 40 tahun, membuka lapangan kerja, banyak infrastruktur, sesuatu yang baik untuk pembangunan di Papua Barat," kata Lesker.

Lesker menyatakan keyakinannyapemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla bisa merealisasikan dukungan RI atas proyek investasi ini. Ia pun optimistis dalam beberapa bulan ke depan pihaknya telah mendapatkan pasokan gas. Lesker juga menegaskan bahwa pihaknya akan tetap melanjutkan komitmen investasi dengan Indonesia tersebut.

"Kami optimis, kalau saya kembali ke Jerman, koper saya berisi keyakinan bahwa kami dapat penyelesaian. Proyek di Papua ini akan membuka ribuan tenaga kerja, kami berjalan ke arah yang baik," ujar dia.

Ada pun Ferrostaal merupakan perusahaan penyedia jasa industri dengan jumlah pegawai 4.400 orang di lebih dari 40 negara. Ferrostaal menyediakan jasa industri di dua area, yaitu Projects (petrokimia, pabrik industri, tenaga solar), dan Services (peralatan, pemipaan, otomotif).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com