Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Segera Musnahkan Dua Kontainer Berisi Apel Berbakteri Asal AS

Kompas.com - 04/03/2015, 06:18 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pemerintah memastikan akan segera memusnahkan apel impor asal Amerika Serikat yang ditemukan di Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 2 kontainer pada bulan lalu. Sebab, setelah dicek, apel tersebut merupakan apel berbakteri.

Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini mengatakan bahwa kedua kontainer itu saat ini masih berada di Pelabuhan Tanjung Priok. Kementan akan segera mengeksekusi pemusnahan apel berjenis Gala, American Delicious, dan Fuji itu.

"Saat ini dua kontainer berisi apel itu sedang disiapkan untuk dimusnahkan," ujar Banun saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/3/2015) malam.

Namun, saat ditanya lebih jauh terkait kapan waktu eksekusi dua kontainer berisi apel itu dilakukan, Banun menjawab dengan singkat. "Secepatnya," kata dia.

Sementara itu, saat dihubungi terpisah, Direktur Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan (Kemendag) Widodo mengatakan bahwa pemusnahan barang yang tak sesuai dengan standar itu pasti akan dilakukan. Namun, dia mengaku belum tahu pasti kapan pemusnahan itu akan dilakukan.

"Biasanya kalau temuan seperti itu pasti dimusnahkan. Tapi saya cek dulu," kata Widodo.

Pemusnahan barang, kata Widodo, bukanlah hal yang jarang terjadi. Bahkan, untuk barang yang sudah beredar dipasar dan ditemukan tak sesuai standar maka akan segera ditindak.

Sebelumnya, Balai Karantina Pertanian Pelabuhan Tanjung Priok menemukan dua peti kemas impor berisi apel berbakteri. Hal itu diketahui setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium dan apel dalam dua kontainer itu positif mengandung bakteri lysteria monocitogenes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com