Dollar AS turun tipis di pasar global hingga dini hari tadi setelah data penjualan mobil AS diumumkan lebih rendah rendah dari harapan investor. Penjualan ritel Jerman yang membaik menambah tekanan terhadap dollar AS. Secara umum indeks dollar AS bagaimanapun masih berada dalam tren penguatan.
Sementara itu perang di Libia yang mengancam ladang minyak di sana serta komentar PM Israel mengenai nuklir Iran membawa harga minyak Brent naik 2,3 persen.
Kemarin, dollar AS melemah di Asia sehingga mencegah pelemahan lanjutan pada rupiah. Rupiah berhasil bertahan di kisaran Rp 12.969 dengan kecenderungan penguatan. Adapun kurs rupiah JISDOR Selasa menguat 0,24 persen ke posisi 12.962 dibanding sebelumnya pada 12.993.
Sementara itu aksi jual terlihat di IHSG dan SUN walaupun sempat menguat tipis di pembukaan Selasa (3/3/2015) pagi. "Rupiah berpeluang melanjutkan penguatannya hari ini dengan indeks dollar AS yang turun," demikian riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.
Pada awal perdagangan di pasar spot hinggap pukul 08.30 WIB ini, seperti dikutip dari data Bloomberg, mata uang Garuda naik tipis ke posisi Rp 12.963 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada 12.969.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.