Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi: Pelemahan Rupiah Menguntungkan Bagi Kemandirian Indonesia

Kompas.com - 05/03/2015, 22:47 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menilai, terperosoknya nilai tukar rupiah menjadi Rp 13.000 per dollar AS harus menjadi pelecut semangat lepas dari ketergantungan impor.

Ekonomi Indonesia kata dia, harus lebih mandiri. "Itu insentif buat kita menjadi mandiri. Impor harus dikurangi. (Pelemahan rupiah) Menguntungkan, bagi kemandirian kita," ujar Susi di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Kamis (5/3/2015).

Lebih lanjut Susi menyadari penurunan impor diberbagai sektor pasti akan memiliki dampak bagi ketersediaan barang tersebut. Oleh karena itu, hal pertama yang wajib dilakukan adalah mengembangkan produk-produk dalam negeri untuk mampu memenuhi kebutuhan. Disisi lain, Indonesia kata dia juga harus terus berorientasi ekspor. Pasalnya, penguatan dollar justru akan menguntungkan para eksportir.

"Ekspor harus dilakukan, yang impor mati. Makanya harus ekspor," kata dia.

Sebelumnya, Nilai tukar rupiah tehadap dollar AS pada awal perdagangan di pasar spot Kamis (5/3/2015), kembali tertekan, bahkan melorot hingga menembus level 13.000. Seperti dikutip dari data Bloombergpukul 08.20 WIB, mata uang Garuda merosot ke posisi Rp 13.047 per dollar AS setelah dibuka pada 12.999.

Pada penutupan kemarin, rupiah melemah ke posisi 12.991.Hari ini rupiah diperkirakan masih akan bergerak variatif. Belum adanya sentimen positif yang melingkupi pasar membuat posisi rupiah masih dalam tekanan penurunan. Setelah mengalami kenaikan tipis, laju rupiah pun kembali melemah walau tipis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com