Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkomsel Disadap, Kominfo Minta BIN Ikut Turun Tangan

Kompas.com - 06/03/2015, 14:10 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tak mau memberikan komentar banyak terkait dimata-matainya jaringan telekomunikasi Indonesia terutama Telkomsel oleh Australia dan New Zealand.

Meski begitu, terkait dengan keamanan telekomunikasi dan cyber nasional, Komimfo mengaku tak bisa bekerja sendiri. Badan Intelejen Negara (BIN) pun diminta membantu pengawasan sistem telekomunikasi dan cyber nasional.

"Dalam soal keamanan telekomunikasi atau cyber misalnya, tidak bisa Kominfo (kerja) sendiri yang harus jalan, ada BIN yang juga harus jalan, semua sektor harus jalan karena keamanan nasional itu kalau misal keunggulan kita itu harus didukung oleh cyber security yang kuat bukan hanya Kominfo sendiri yang jalan," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kominfo Sadjan di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (6/3/2015).

Selain harus melibatkan BIN, pengawasan jaringan telekomunikasi dan cyber nasional juga harus didukung oleh Kementerian Pertahanan. Bahkan, kata dia, TNI juga harus dilibatkan.

Sementara itu, kata Sadjan, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah memberikan rekomendasi kepada Kominfo untuk berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan terkait sistem keamanan telekomunikasi dan cyber nasional. Dia pun mengungkapkan bahwa saat ini komunikasi dengan berbagai instansi tersebut sedang berjalan dan berharap ada Undang-undang khusus yang mengatur sistem keamanan cyber tersebut.

"Dari tahun 2010 sampai 2015 ini DPR berharap bahwa ada sistem atau Undang-undang untuk mengatur sistem cyber nasional," kata dia.

Sebelumnya, Australia dan Selandia Baru disebut-sebut menyadap jaringan telekomunikasi Indonesia. Kedua negara tersebut bekerja sama mencegat lalu lintas milik Telkomsel yang mempunyai 122 juta pelanggan. Demikian dokumen yang dibocorkan mantankontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA)AS Edward Snowden, seperti dikutip Australia The Sidney Morning Herald (SMH), Kamis (5/3/2015).

Dokumen tersebut mengungkapkan bahwa Direktorat Sinyal Australia bekerja sama dengan Biro Keamanan Komunikasi Selandia Baru memata-matai jaringan telekomunikasi Indonesia dan Pasifik Selatan.

Australia dan Selandia Baru mencegat komunikasi satelit dan kabel telekomunikasi bawah laut, dan berbagai data dari panggilan telepon, email, dan pesan media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com