Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Bilang akan Pelajari Rencana Penyatuan ATM Bank BUMN

Kompas.com - 06/03/2015, 19:18 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA,KOMPAS.com - Pemerintah berencana untuk menyatukan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik perbankan BUMN tahun ini. Menanggapi rencana itu, PT Bank Mandiri Tbk menyatakan masih perlu mempelajari.

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Pahala Mansury mengatakan pihaknya masih mempelajari format dari rencana tersebut. "Kita masih jajaki bentuknya seperti apa, bentuk penyatuan seperti apa, yang investasi siapa. Kita bicarakan dulu formatnya, kita punya ATM masing-masing. Jadi bagaimana kepemilikan ATM kalau digabungkan seperti apa," kata Pahala di kantornya, Jakarta, Jumat (6/3/2015).

Menurut Pahala, rencana penyatuan ini sebenarnya sudah ada dengan ATM link. Dimana, kata dia, nasabah dari bank tertentu bisa menggunakan bank lain yang sudah melakukan kerjasama sebelumnya.

"Sebenarnya, yang namanya ATM link itu kan sudah ada, misalnya nasabah saya bisa gunakan bank lain tanpa dipungut biaya. Penyatuan ATM sudah mulai jalan, mungkin sekarang menjajaki format yang beda," jelas Pahala.

Selain itu, jika nantinya rencana penyatuan ini terealisasi, maka akan ada potensi pengurangan biaya. Namun kata dia, perlu ada pengaturan lebih lanjut mengenai bagaimana sistem bagi hasil dalam rencana ini.

"Setiap tahun, salah satu biaya infrastruktur kita kan jumlah atm yang mana diinvestasikan. Maka tentu komponen biaya akan potensial untuk dikurangi. Perlu ada pengaturan, siapa yang dapat fee-nya atau profit sharingnya gimana," kata Pahala.

Sebelumnya, menurut Menteri BUMN Rini Soemarno, rencana penyatuan ATM ditargetkan berjalan tahun ini. Rencana tersebut sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta agar ATM Milik Bank BUMN disatukan untuk menekan biaya operasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com