"Kami tadi mendengarkan rapat persentasi Pertamina, tentang blok mahakam. Dari persentasi pertamina, kami punya keyakinan Pertamina siap jadi pemegang saham mayoritas Blok Mahakam," ujar Sofyan di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Sabtu (7/3/2015).
Blok Mahakam di Kalimantan Timur merupakan blok migas yang saat ini dikuasai oleh Total E&P Indonesie. Kontrak pengelolaan Blok Mahakam oleh Total akan berakhir pada 2017 nanti.
Saat ini, lanjut Sofyan, pemerintah akan fokus pada penerimaan negara dan produktivitas sedari Blok Mahakam. Satu hal lagi yang dinilai penting yaitu tentang transfer teknologi saat kontrak dengan Total selesai. Terkait hal itu, Pertamina akan melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan Total.
"Tapi kami enggak ambil keputusan hari ini. Karena harus dilaporkan dan ditindaklanjuti Presiden," kata dia.
Saat ditanya apakah pemerintah sangat yakin dengan kemampuan Pertamina mengelola, Sofyan menjawab tegas. Dia mengatakan Pertamina sudah memiliki kemampuan yang cukup untuk mengelola Blok Mahakam.
Sebelumnya, lima menteri ekonomi Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mengikuti rapat soal pengambilalihan Blok Mahakam. Kelima menteri tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo. Selain kelima menteri tersebut, hadir pula Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.