Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Klaim Nilai Tukar Rupiah Masih Bagus

Kompas.com - 10/03/2015, 18:02 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan bahwa bank sentral tidak memiliki target nilai tukar, melainkan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya.

“Dengan mempertimbangkan fundamental dan faktor-faktor di luar negeri, memang level-level nilai tukar yang sekarang ini sebenarnya cukup oke,” kata Perry dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (10/3/2015).

Menurut Perry, nilai tukar rupiah yang masih stabil di kisaran Rp 13.000 per dollar AS cukup kompetitif untuk mendorong ekspor, di sisi lain untuk menurangi impor yang konsumtif. “BI terus akan melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya. Dari dulu kita lakukan ini, sekarang kita lakukan, dan ke depan kita akan terus lakukan ini,” kata Perry.

Tiga Faktor

Perry menjelaskan, ada tiga faktor yang menyebabkan dollar AS menguat terhadap semua mata uang di dunia. Pertama adalah ekonomi negeri paman Sam yang terus mengalami penguatan. “Menguatnya ekonomi Amerika Serikat dan rencana kenaikan suku bunga acuan Fed pada triwulan kedua, atau ketiga, atau keempat, menyebabkan dollar AS menguat tehadap seluruh mata uang dunia,” ucap Perry.

Adapun faktor kedua yakni penggelontoran atau injeksi likuiditas moneter dari bank sentral Eropa dan Bank of Japan. Quantitative easing yang dilakukan kedua bank sentral tidak hanya menambahk likuiditas, tetapi juga memperlemah nilai tukar mata uang Euro dan Yen terhadap dollar AS.

“Seluruh negara berkembang termasuk Indonesia menghadapi fenomena itu, dollar AS yang sangat strong dan Euro dan Yen yang terus melemah. Kedua faktor ini adalah faktor global,” sambung Perry.

Sementara itu faktor ketiga berasal dari domestik. Perry menyebutkan, Indonesia masih menghadapi besarnya defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD), meksi pemerintah dan bank sentral telah berhasil menurunkan dalam dua tahun terakhir.

Pada 2013, CAD berada di kisaran 3,3 persen, dan turun di 2014 menjadi kisaran 3 persen. “Tahun ini kita prediksikan bisa dikendalikan di 3persen, karena proyek infrastruktu banyak kandungan impornya. Kalau tidak ada (proyek infrastruktur) mungkin (CAD) bisa di sekitar 2,8 persen,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com