Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pelabuhan Cilamaya, IRESS Minta Gaya "Preman" Jonan Dihentikan

Kompas.com - 11/03/2015, 10:06 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesian Resource Studies (IRESS) Marwan Batubara mengkritik sikap Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang tetap akan melanjutkan proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya. Bahkan, Marwan menyebut sikap Jonan itu layaknya gaya preman.

"Saya ingin gaya premannya Jonan dihentikan," ujar Marwan di acara diskusi di Cikini, Jakarta, Selasa (10/3/2015).

Lebih lanjut kata dia, Presiden Jokowi harus segera turun tangan mengambilalih proyek itu dan melakukan review. Namun, dia meminta Jokowi melakukan kajian ulang terhadap proyek tersebut yang dinilainya akan berdampak kepada operasional Blok ONWJ (Offshore North West Java) milik Pertamina itu dengan memanfaatkan ahli-ahli dalam negeri.

Marwan mencurigai adanya kepentingan asing dalam proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya tersebut. Pasalnya, konsultan pengkajian proyek tersebut merupakan konsultan asal Jepang yaitu Japan International Cooperation Agency (JICA).

"Saya ada pengalaman dengan JICA yang dibiayai oleh jepang. Awalnya manis. Tapi mereka dibekingi banyak perusahaan Jepang," kata dia.

Oleh karena itu, dia pun secara tegas menolak proyek pembangunan Pelabuhan tersebut. Meski begitu, dia tidak menolak pembangunan pelabuhan karena infrastruktur perhubungan laut memang menjadi hal yang penting dinegara kepulauan seperti Indonesia ini.

Dia menegaskan, penolakan dirinya terhadap pembangunan Pelabuhan Cilamaya yaitu karena lokasi pembangunan pelabuhan tersebut berada didaerah ONWJ.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com