“Pada saat terjadi krisis 2008, dimana banyak negara menunjukkan pertumbuhan negatif, kita tetap tumbuh empat persen,” kata Destry, dalam Microfinance Forum 2015 diselenggarakan Harian Kompas dan BRI, Jakarta, Rabu (11/3/2015).
Dari sebanyak 57 juta unit usaha di Indonesia, sebanyak 99 persennya merupakan pelaku usaha mikro.
Destry mengatakan, hanya 1 persen saja yang tergolong pelaku usaha keci, 0,1 persen usaha menengah, dan hanya 0,01 persen dari 57 juta atau sekitar 5.000 unit usaha besar. “Pasar mikro ini sangat besar sekali. Sehingga perlu dipikirkan bagaimana kita bisa memberdayakan pasar mikro, sehingga dia bisa menjadi tulang punggung ekonomi kita,” jelas Destry.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang merupakan salah satu lembaga keuangan yang fokus pada pembiayaan mikro – 75 persen portofolio berorientasi mikro – juga terbukti bisa melewati krisis 1998. Ketika hampir sampir semua bank mengalami tekanan, tak terkecuali bank pelat merah yang besar, BRI nyatanya kata Destry tetap survive.
“Dari seluruh bank yang ada hanya BRI yang bisa survifve, karena dia punya portofolio mikro yang sangat besar,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.