Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Telantarkan 11 Penumpang Jurusan Lombok-Bima

Kompas.com - 13/03/2015, 18:20 WIB

MATARAM, KOMPAS.com — Sebanyak 11 penumpang penerbangan Garuda Indonesia GA430 dari Jakarta-Bima yang transit di Praya Lombok tak diangkut oleh pesawat lanjutan, Jumat (13/3/2015). Pesawat lanjutan yang mengangkut ke Bima telah terbang sebelum para penumpang itu mendarat.

Dari 11 orang penumpang itu, satu orang di antaranya adalah seorang anak berusia 4 tahun. Dari pantauan di lapangan, jadwal yang kacau telah terlihat sejak dari Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat dengan nomor penerbangan GA430 itu seharusnya berangkat pukul 10.50, diundur tiga kali dan baru pukul sekitar pukul 12.50 take off. Tak ada penjelasan dari petugas terkait penundaan penerbangan itu.

Suherman, salah satu penumpang, mengatakan, saat pesawat mengalami delay di Jakarta, dia sudah bertanya ke petugas Garuda dan mendapat kepastian bahwa pesawat dari Lombok ke Bima akan menunggu penumpang yang datang terlambat. Namun, begitu mendarat di Lombok ternyata pesawat ke Bima sudah berangkat.

Sementara itu, seorang petugas Garuda di Praya, Agung mengaku tidak ada pemberitahuan bahwa ada penumpang yang harus ditunggu dari Jakarta. "Tidak ada pemberitahuan dari Garuda Jakarta kalau harus menunggu 11 penumpang," kata Agung.

Agung lalu menawarkan penerbangan Garuda berikutnya dua hari kemudian atau pada Minggu (15/3/2015. Namun, para penumpang protes, dan minta dicarikan pesawat apa pun paling telat Sabtu (14/3/2015) pagi.

"Kita tawarkan solusi lain kalau begitu, rombongan 11 penumpang kami antar dengan jalan darat Lombok-Bima," kata Agung.

Ika W Burhan, salah satu penumpang, dan Suherman juga menolak tawaran itu karena lama perjalanan darat hingga 12 jam. Penumpang sepakat minta disiapkan pesawat pengganti pada Sabtu pagi dan menginap di hotel malam ini.

"Saya ini sampai bela-belain beli tiket business class dengan anak saya Hafiy (4)," kata Juliana Rahmah (33) yang harus menjenguk ayahnya yang sedang sakit keras dan minta dijemput.

Humas Garuda Indonesia Pujobroto, saat dikonfirmasi mengenai kejadian ini, mengatakan, pihaknya masih berkomunikasi dengan petugas di lapangan. (HRD/AIK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com