Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Murah Kirim Barang ke Jerman daripada ke Padang

Kompas.com - 13/03/2015, 22:46 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA,KOMPAS.com - Peneliti Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Ina Primiana mengatakan, ongkos pengiriman barang dari Jakarta ke kota Hamburg (11.000 km) lebih murah dibandingkan ke Padang (1.000 km). Menurut dia, hal ini dikarenakan Indonesia mengalami permasalahan infrastruktur untuk menopang konektivitas.

"Itu karena kita (Indonesia) ada masalah konektivitas dan dari segi skala ekonomisnya. Ketika kita mengirim, perusahaan logistik ke Hamburg, Jerman, menghitung berapa sih skala ekonomisnya, volume yang bisa menekan biaya paling murah.Perhitungan tersebut belum bisa kita terapkan di Indonesia," jelas Ina dalam diskusi bertajuk "Menyambut Asia Africa Business Summit : Perkembangan Infrastruktur di Indonesia dan Negara Berkembang", di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (13/3/2015).

Ina memberi contoh pengiriman barang dari Sumatera ke Kalimantan, masih harus melewati Jakarta terlebih dahulu. Menurut dia, ini dikarenakan infrastruktur untuk transportasi logistik belum memadai.

"Semua harus siap dari jalur darat dan laut. Jalur tanah yang masih becek itu masih banyak ternyata, ini belum siap," ujarnya.

Selain itu, kata dia, lambannya pembangunan infrastruktur di Indonesia, juga dikarenakan adanya masalah koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. "Problemnya antara pemerintah pusat dengan daerah tidak koordinasi dengan baik. Misalnya, ketika satu kementerian atau dinas akan membangun infrastruktur, itu harus clear menjawab kebutuhan industri dimana nanti dampaknya seperti apa," kata Ina.

Menurut Ina, akibat permasalahan koordinasi tersebut, pembangunan infrastruktur di Indonesia sering salah sasaran. Ia memberi contoh, negara Thailand yang biaya infrastuktur lebih kecil daripada Indonesia namun ongkos logistik Thailand lebih rendah dibandingkan Indonesia.

"Ternyata di Thailand, infrastruktur yang dibuat membantu industri di sana, sehingga menekan biaya angkut logistik. Kita tidak tepat sasaran, jadi tidak menjawab kebutuhan industri yang kalau berhasil biaya transportasi logistik tentu bisa lebih murah," jelas Ina.

Berdasarkan data Price Waterhouse Cooper (PWC) tahun 2014 ditemukan bahwa biaya infrastruktur Indonesia sebesar 3,1 persen sedangkan Thailand hanya 1,3 persen. Namun berdasarkan data Indonesia Investment 2013, ditemukan biaya logistik Thailand lebih rendah 7 persen dari Indonesia yang sebesar 27 persen dari PDB.

baca juga: Pemerintah Bantah Sengaja Lemahkan Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com