Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu bara Diekspor, Indonesia Dikhawatirkan Alami Krisis Listrik Kronis

Kompas.com - 15/03/2015, 17:10 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pemerintah mengekspor batu bara secara besar-besaran dikritik Anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian. Menurutnya, kebijakan tersebut dikhawatirkan akan membuat Indonesia mengalami krisis energi untuk pembangkit listrik dikemudian hari.

"Pemerintah harus melindungi energi batubara dan gas kita," ujar Ramson di acara diskusi yang digelar di Cikini, Jakarta, Minggu (15/3/2015).

Batubara, menurut dia, merupakan energi primer di masa depan. Bahkan, saat minyak semakin sulit didapatkan dan semakin mahal harganya, batu bara yang akan menjadi energi utama pembangkit listrik di Indonesia.

Apalagi, pemerintah saat ini memiliki target pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt dengan batubara dan gas sebagai energi mengangkutnya. Rencananya, pembangunan pembangkit listrik tersebut selesai pada 2019 nanti.

"Jangan sampai nanti saat pembangkit listrik ini selesai, energi primernya (batubara) kita gak ada. Ini nantikan rakyat yang jadi korban karena harga listrik mahal harus impor batubara," kata dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrilan Kementerian ESDM Djarman mengatakan, penggunaan batubara dan gas memang sudah menjadi salah satu energi alternatif untuk pembangkit listrik dikemudian hari. Namun, selain kedua energi itu, pemerintah juga akan memanfaatkan berbagai energi terbarukan misalnya energi air.

Berdasarkan data Kementerian ESDM pada akhir tahun lalu, ekspor batubara hingga kuartal III 2014 mencapai 234,76 juta ton. Produksi batubara hingga 10 Oktober mencapai 310,84 juta ton. Sementara, target produksi batubara tahun 2014 sebesar 420 juta ton untuk batas atas dan 390 juta ton untuk batas bawah.

Dari target itu, sekitar 90 juta ton dialokasikan untuk kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/DMO) dan sisanya digunakan untuk ekspor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com