Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Tak Dilapori Harga Beras, Menko Beralasan Lupa

Kompas.com - 15/03/2015, 23:10 WIB
Icha Rastika

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menjawab sindiran Presiden Joko Widodo bahwa menteri-menterinya tidak melaporkan perkembangan harga beras setelah operasi pasar.

Sofyan menduga, para menteri tidak melaporkan hal tersebut kepada Presiden karena lupa. "Jadi mungkin kondisi trennya sudah oke, mungkin menteri sudah oke, begitu sensitif ingin tahu day to day. Teman-teman yang memonitor melaporkan, karena harga naik melapor, karena harga turun terlupakan melapor," kata Sofyan usai rapat terbatas di Istana Bogor, Minggu (15/3/2015).

Ia juga menganggap berita baik tak harus segera dilaporkan kepada Presiden. Namun, setelah disindir, Sofyan kini mengerti bahwa Presiden menginginkan para pembantunya untuk melaporkan pergerakan harga dari waktu ke waktu.

"Dari presiden tadi, artinya berita apapun harus dilaporkan," ucap Sofyan.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menyindir para menteri yang tidak melaporkan perkembangan harga beras kepadanya. Setelah operasi pasar dan penggelontoran beras miskin kurang lebih tiga pekan lalu, belum ada menteri yang melaporkan kepadanya mengenai perkembangan harga beras di pasar. [Baca: Perkembangan Harga Beras tak Dilaporkan, Jokowi Sindir Menteri]

Oleh karena itu, Jokowi mengaku telah mengecek sendiri harga beras di pasaran. Setelah menyindir para menteri yang tidak melapor, Jokowi lantas menyebutkan harga beras terbaru sesuai data yang aa peroleh. Menurut Jokowi, kenaikan harga beras hanya Rp 100 per liter setelah dilakukan operasi pasar.

"Yang pertama, yang ada di Pasar Cipinang IR3 sebelum naik harganya Rp 7.800 naik Rp 10.300, sekarang sudah Rp 7.900 artinya hanya terpaut  Rp 100. Kemudian IR 2 yang sebelumnya naik harga Rp 8.300 naik menjadi Rp 10.500 sekarang sudah Rp 8.400 hanya terpaut 100 dari sebelumnya," papar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

Whats New
Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com