Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Perdagangan Surplus, Menko Perekonomian Langsung Bersyukur

Kompas.com - 16/03/2015, 16:03 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil langsung bersyukur setelah tahu bahwa kinerja neraca perdagangan Februari 2015 surplus 738,3 juta dollar AS. Menurut dia, hasil itu merupakan bukti kinerja pemerintah.

"Alhamdulillah artinya kinerja ekspor bagus. Masyarakat lihat makin hari makin bagus saja kinerja ekspor," ujar Sofyan usai menggelar rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (16/3/2015).

Meski nampak senang karena surplus tersebut, Sofyan mengingatkan bahwa Indonesia masih memiliki masalah defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Oleh karena itu kata dia, masalah tersebut harus segera diperbaiki.

"Tapi kan kita ada masalah CAD. Nah CAD ini hrs diadres segera. Tapi jangan meningkatkan ekspor saja tapi artinya perbaiki juga CAD," kata dia.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca dagang Februari 2015 surplus 738,3 juta dollar AS. Neraca perdagangan kumulatif Januari-Februari 2015 tercatat surplus 1,48 miliar dollar AS.

Kepala BPS Suryamin mengatakan surplus yang terjadi pada Februari 2015 terjadi pada neraca migas dan non migas. Biasanya, surplus hanya terjadi pada neraca non migas sedangkan neraca migas selalu defisit. Neraca migas Februari surplus 174,1 juta dollar AS.

Sementara itu, neraca non migas surplus 564,2 juta dollar AS. Untuk ekspor pada Februari 2015 tercatat 12,29 miliar dollar AS, turun 16,02 persen dibanding Februari 2014 yang sebesar 14,63 miliar dollar AS. Bila dibanding Januari 2015, ekspor Februari turun sebesar 7,99 persen.

Sementara itu dari sisi impor, terjadi penurunan yang lebih dalam dibanding ekspor. Impor secaratotal pada Februari 2015 sebesar 11,55 miliar dollar AS. Nilai ini turun 16,24 persen dibanding Februari 2014 yang sebesar 13,79 miliar dollar AS. Bila dibanding Januari 2015, impor Februari pun turun hingga 8,42 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com