Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelabuhan Tanjung Priok Tak Patuhi UU Mata Uang

Kompas.com - 16/03/2015, 21:17 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta mendapat sorotan lantaran masih menggunakan dollar AS dalam transaksi keuangannya. Padahal, saat ini, rupiah dalam kondisi lemah terhadap mata uang dollar AS.

Lantaran hal itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menganggap pengelola tak mematuhi Undang-undang Nomor t/2011 tentang Mata Uang. Di dalam UU itu termaktub aturan yang mewajibkan semua transaksi di Indonesia harus memakai mata uang rupiah.

Kemenhub sudah melayangkan surat edaran terkait kewajiban operator Pelabuhan Tanjung Priok yaitu Pelindo 2 untuk menggunakan rupiah dalam semua transaksi kepebuhanan. "Instruksi Menteri sudah ada petunjuk Dirjen juga sudah ada, bahwa wajib transaksi menggunakan rupiah. Jadi kalau tidak melaksanakan itu pidana, kan undang undangnya bilang gitu .(Pelabuhan) Tanjung Priok masih narik dollar, mereka (Pelindo 2) yang bertanggung jawab dong," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby Mamahit, Jakarta, Senin (16/3/2015).

Lebih lanjut kata dia, instruksi Menhub Ignasius Jonan itu tak hanya ditujukan kepada Pelindo 2 saja melainkan untuk Pelindo 1,2,3, dan 4. Menurut Bobby , Jonan sangat menaruh perhatian akan penggunaan dollar AS di pelabuhan. Pasalnya, aturan itu sudah sangat jelas tertera dalam UU Mata Uang. 

Kemenhub pun memberikan waktu sampai bulan Desember mendatang kepada Pelindo 2 untuk bener-benar menerapkan kebijakan penggunaan rupiah dalam semua transaksi di pelabuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com