"Saya minta kepada seluruh petani, semangat berproduksi semuanya. Kemudian juga semangat memelihara. Nanti sudah panen, kita harapkan produksi meningkat. Karena apa? Karena Saya sudah sampaikan jangan sampai ada lagi impor beras," ujar Presiden dalam sambutannya di desa Karanggebang, kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (6/3/2015) lalu.
Selanjutnya, Presiden menyarankan penggunaan mesin rice transplanter dan combine harvester kepada masyarakat untuk mengoptimalkan hasil produksi.
"Akan diberikan juga alat tanam dan alat untuk panen, karena itu bisa mengefisiensi, bisa mengurangi susut kurang lebih 8 sampai 10 persen kalau menggunakan mesin untuk panen dan juga mesin untuk tanam," kata Presiden.
Di tempat ini, Presiden turun ke sawah berlumpur untuk menanam padi dengan menggunakan rice transplanter hasil produksi dalam negeri. Presiden didampingi Menteri Pertanian, Amran Sulaiman dan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan memanen padi menggunakan combine harvester rakitan siswa SMK bekerja sama dengan salah satu perusahaan pembuat alat mesin pertanian di Desa Mlilir Kabupaten Madiun.
Pada kesempatan tersebut, Presiden menjelaskan bahwa di tahun ini di beberapa provinsi sudah memulai perbaikan semua irigasi yang rusak. Tahun ini pemerintah menargetkan 1,5 juta hektar yang akan diperbaiki.
"Uangnya sudah tersedia dan sudah dimulai. Sudah selesai 30 persen, laporan dari Pak Menteri, ini tinggal dilanjutkan menjadi 70 persen," jelas Presiden.
Setelah memberikan sambutannya, Presiden menyerahkan bantuan traktor kepada perwakilan kelompok tani di Ponorogo secara simbolis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.