Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP2TKI Akan Latih 15.000 Mantan TKI Menjadi Pengusaha

Kompas.com - 18/03/2015, 18:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) akan melatih sedikitnya 15.000 TKI Purna agar menjadi wirausaha baru sehingga mereka tak tergiur untuk kembali bekerja di luar negeri.

Hal itu dikatakan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid dalam Rapat Koordinasi Pemberdayaan TKI Purna, di Balai Makarti Muktitama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Rabu (18/3/2015).

"Mereka akan dilatih sesuai minat dan keinginannya. Bisa berupa pelatihan untuk jadi wirausaha di sektor pertanian, perdagangan, maupun ekonomi kreatif, serta kuliner," kata Nusron dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Dalam acara itu, hadir antara lain BP3TKI seluruh Indonesia dan UPT-P3TKI Surabaya, Bank Indonesia, OJK, Perbankan, Civil Society, dan para pelaku usaha.

Menurut Nusron, pelatihan tersebut dilakukan melalui program edukasi keuangan dan edukasi wirausaha.

Program tersebut sejalan dengan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memulangkan sebanyak 1,8 juta WNI overstayers/TKI bermasalah.

Nusron mengatakan, pemberdayaan TKI Purna ini dinamakan sebagai program "Indonesia Memanggil", di mana BNP2TKI setelah memulangkan TKI bermasalah akan melaksanakan program pembinaan dan pemberdayaan.

"Tujuan dari diselenggarakanya acara ini adalah untuk mensinergikan program pemberdayaan TKI Purna dan keluarganya dengan mitra terkait, serta memperoleh model pemberdayaan TKI Purna dan keluarganya," kata Nusron.

Nusron mengatakan bahwa program pemberdayaan TKI Purna saat ini masih sporadis dan belum terintegrasi. Instansi pemerintah memiliki program pemberdayaan, selain itu perbankan dan pelaku pengusaha juga memiliki program yang serupa.

"Untuk itu, perlu mensinergikan program pemberdayaan agar tercipta model pemberdayaan yang tepat bagi TKI Purna," tukasnya.

Dari kegiatan rapat koordinasi pemberdayaan yang mempertemukan antara usaha TKI Purna dengan pihak stakeholders yang utamanya perbankan ini, Nusron Wahid berharap nantinya akan ada aksi nyata dan akan ada jaminan akses, baik modal, jaminan akses produksi, dan jaminan akses pasar.

"Jadi dari usaha yang dilakukan TKI Purna ini nantinya akan langsung dapat di-absorb atau terserap oleh pasar,” ungkapnya.

Sementara itu Sekretaris Utama dari Badan Ekonomi Kreatif, Hari Waluyo, senang akan adanya beberapa kesamaan program. Menurut dia, perbedaan terletak di sumber daya manusianya.

Untuk itu, kata dia, ke depan akan ada program pelatihan dan outputnya itu adalah mereka-mereka harus dapat menciptakan lapangan kerja atau menjadi wirausahawan. Tantangannya adalah mereka yang akan dibina ini masih dalam skala kecil dan mikro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com