Hal tersebut disampaikan Ketua Umum AAJI, Hendrisman Rahim dalam acara Pemaparan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal Keempat, di Kantornya, Jakarta, Kamis (19/3/2015).
"Jumlah tenaga pemasar tersebut dapat membantu memberikan edukasi mengenai pentingnya asuransi jiwa kepada masyarakat. Pertumbuhan tenaga pemasar diharapkan dapat memberikan gambaran nyata industri ini sebagai pilihan karir yang baik," jelas Hendrisman.
Dalam acara yang sama, Kepala Departemen Komunikasi, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Nini Sumohandoyo, mengatakan, kekurangan agen tersebut adalah pekerjaan rumah bagi AAJI. Menurut dia, untuk mengatasi kekurangan ini, pihaknya gencar melakukan sosialisasi profesi, seperti datang ke universitas-universitas.
"Agen asuransi jiwa belum seseksi perbankan atau permodalan. Ke depan selain perusahaan melakukan rekrutmen yang gencar, kami juga datang ke universitas-universitas, ikut dalam jobfair, bahkan ada yang kami selenggarakan sendiri," jelas Nini.
Menurut Rini, perbandingan jumlah tenaga pemasar asuransi di Indonesia secara umum baru 1 : 608 orang. Rini mengatakan, perbandingan tersebut masih kalah jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia.
"Misalnya malaysia 1:360 orang, di Singapura, 1:396 orang, bahkan Hongkong yang jumlahnya negaranya kecil, 1:165 orang. Ini membuktikan Indonesia masih butuh banyak agen asuransi lagi," jelas Nini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.