Rupiah hari ini diprediksi menguat. Penguatan rupiah terbuka seiring tertekannya indeks dollar AS. Setelah sempat naik turun semenjak pengumuman FOMC meeting, euro kembali naik tajam hingga penutupan Sabtu (21/3/2015) dini hari minggu lalu. Inflasi produsen Jerman yang naik serta negosiasi antara Jerman dan Yunani yang membuat optimisme bangkit di Zona Euro.
Malam nanti ditunggu data penjualan rumah AS yang diperkirakan naik serta indeks keyakinan konsumen Zona Euro. Minggu ini data yang paling ditunggu adalah angka inflasi AS serta angka manufaktur China.
Setelah menguat tajam pada hari Kamis pekan lalu, rupiah kembali melemah hingga Jumat sore setelah dollar AS kembali menguat terhadap mayoritas mata uang di Asia. Pelemahan rupiah bersamaan dengan kenaikan imbal hasil SUN 10 tahun sebesar 8 basis poin.
"Dollar AS yang kembali melemah tajam semenjak Jumat malam lalu diperkirakan membantu rupiah mendapatkan sentimen penguatannya hari ini," demikian riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.