Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Salut Keteguhan Mendiang Lee Kuan Yew Lawan Korupsi

Kompas.com - 23/03/2015, 17:53 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyampaikan rasa belasungkawanya atas meninggalnya Lee Kuan Yew, mantan Perdana Menteri Singapura. Menurut Said, satu nilai yang bisa diteladani dari Lee Kuan Yew adalah keteguhannya melawan korupsi.

Sudirman mengatakan, ada dua tokoh yang ia kagumi di dunia ini. Satu tokoh telah mangkat tahun lalu, yaitu Nelson Mandela. Bagi mantan bos Pindad itu, Nelson merupakan sosok penjahit kesatuan antara Afrika kulit hitam dan kulit putih. “Nelson tersohor akan kebesaran hatinya dan itu menjadi satu gelombang perdamaian luar biasa. Kedua, yang baru saja wafat adalah Lee Kuan Yew,” kata dia Jakarta, Senin (23/3/2015).

Pada pidato pertama Lee Kuan Yew saat membuka sekolah Pegawai Negeri Singapura, Lee mengatakan bangsa Singapura tidak punya apa-apa. Oleh karena itu, yang diperlukan adalah bagimana bangsa Singapura mendidik dirinya setara dengan bangsa di dunia dan menjadi pelayan dunia.  Pada 1959, Lee menegaskan Singapura harus siap menjadi bangsa terkemuka dan melayani bangsa di dunia.

Singapura memang negara yang kecil. Tapi menurut Sudirman, Singapura menjadi raksasa dunia, karena peran yang begitu besar.

Kata Sudirman, tidak ada penerbangan internasional yang tidak melewati Singapura sebagai hub. Begitu juga, tidak ada kantor penting yang tidak ada perwakilannya di Singapura. Selain itu, tidak ada lembaga keuangan yang tidak memiliki kantor di Singapura.

Di bidang energi, kata Sudirman semua pemain besar pasti punya kantor yang cukup berarti di Singapura. “Yang menjadi kebesaran Singapura dalam peran adalah pidato Lee, ‘Yang saya perlukan dalam membangun Singapura adalah sedikit orang baik. Orang-orang pintar yang tidak punya karakter malah berpotensi merusak negara.’ Keteguhan melawan korupsi almarhum itu luar biasa,” tegas Sudirman.

Menurut Sudirman, hari ini Singapura telah memuktikan diri menjadi negara besar. Menurutnya, nilai-nilai yang diajarkan Lee kepada bangsanya patut diteladani. “Indonesia butuh sikap seperti itu. Butuh keteguhan dalam berjuang melawan kebobrokan, ketertinggalan, dan kesewenang-wenangan,” pungkas Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com