Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Menguat Terdongkrak Pelemahan Dollar AS

Kompas.com - 24/03/2015, 08:22 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia naik pada Senin (23/3/2015) waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena melemahnya dollar AS mengimbangi berita produksi minyak mentah lebih tinggi oleh Arab Saudi.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, ditutup 88 sen lebih tinggi pada 47,45 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei bertambah 60 sen, menjadi menetap di 55,92 dollar AS per barel.

Pembeli terpikat masuk ke pasar oleh melemahnya dollar AS, yang membuat minyak mentah yang dihargakan dalam mata uang AS itu menjadi relatif lebih murah.

"Sebuah penurunan lebih lanjut dalam indeks dollar AS mendukung putaran lebih luas pembelian di seluruh ruang komoditas global, dengan minyak mentah menarik beberapa pembeli," kata Tim Evans dari Citi Futures.

Minyak berjangka telah jatuh pada hari sebelumnya setelah Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi mengutip kenaikan produksi baru-baru ini, menunjukkan anggota utama OPEC itu tetap berkomitmen bersaing untuk pangsa pasar.

Bloomberg News mengutip Naimi mengatakan pada Minggu bahwa negaranya, produsen terkemuka dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), memproduksi hampir 10 juta barel minyak mentah per hari, dibandingkan dengan 9,85 juta barel per hari pada Februari.

Naimi meminta produsen minyak di luar OPEC untuk membantu meningkatkan harga minyak yang menurun, karena kartel menolak untuk menanggung beban itu sendirian.

"Kami menolak untuk bertanggung jawab sendiri karena (OPEC) menghasilkan 30 persen dari output pasar dan 70 persen berasal dari luar," kata Naimi dalam sambutannya yang dilaporkan oleh kantor berita Saudi Press Agency.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com